Ketapang, Kalbar– Mnctvano.com
Viral di group FB Informasi Ketapang komentar Natizen terkait Aktivitas Truk- truk Mobil Fuso bermuatan kayu-kayu log besar yang melintasi jalan umum di wilayah Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, menimbulkan keresahan di kalangan warga masyarakat dan pengguna jalan sehingga kesan pembiaran pihak kepolisian.
Truk-truk Fuso tersebut disebut kerap melintas di jam-jam padat tanpa pengamanan baik dari pihak pemilik kayu ataupun pihak terkait lainnya sehingga dinilai berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan umum.
Salah satu warga berinisial DP menyampaikan keluhannya dilansir melalui media sosial group Facebook Informasi Ketapang. Dia menyampaikan khawatirannya di karenakan truk dengan muatan besar itu tetap melintas padahal kondisi jalan sempit dan arus lalu lintas umum sedang ramai.
Menurut warga dalam sehari bisa dua sampai tiga truk yang lewat. Badan truk besar, muatan kayunya juga besar dan tanpa menggunakan pengaman yang memadai.
Muatan kayu log berdiameter besar itu diduga milik salah satu perusahaan pengolahan kayu, CV multi guna, yang beroperasi di wilayah Sandai.
Warga juga menduga pengangkutan kayu log tersebut apakah ada dokumen resmi atau tidak,dan dilakukan dokumen yang mengikuti standar keamanan transportasi kayu, seperti penggunaan tali pengikat khusus atau pengawalan lalu lintas”,ucapnya dilansir melalui group FB Informasi Ketapang
Jumat,30/05/25.
Selain berpotensi risiko kecelakaan, kehadiran lalu lalang truk-truk besar tersebut juga dinilai mempercepat kerusakan jalan yang hanya dirancang untuk kendaraan ringan hingga sedang.
Warga berharap pemerintah daerah maupun pihak berwenang segera turun tangan, seperti pihak kepolisian jangan terkesan bungkam dan tutup mata.Kita mendesak agar lalu lintas kendaraan perusahaan diatur ulang, setidaknya tidak melintas di jam-jam sibuk dan tidak melalui jalan umum yang padat penduduk.Sebaiknya ada jalur khusus atau setidaknya jadwal khusus. Jangan sampai terjadi kecelakaan baru ada tindakan,”tutup
Warga.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak perusahaan dan pihak kepolisian Polsek Sandai belum memberikan keterangan resmi terkait aktivitas pengangkutan tersebut.(red)