Pontianak, Kalbar– Seorang warga Kota Pontianak mengeluhkan pelayanan buruk yang ada di Rumah Sakit Kota Pontianak yang diduga kerap menolak pasien untuk mendapatkan perawatan inap, meskipun kondisi pasien memerlukan penanganan lebih lanjut.
Keluhan tersebut salah satunya disampaikan oleh keluarga pasien berinisial NA. Ia menuturkan, saat itu anaknya sakit muntahber dan sempat diarahkan untuk rawat inap sesuai rujukan awal, namun pihak rumah sakit menyatakan ruang perawatan yang sesuai BPJS penuh.Keluarga sudah menyatakan kesanggupan untuk masuk kelas 1, tetapi tetap tidak mendapat kepastian kamar.
“Awalnya kami diberitahu anak harus dirawat inap, tapi katanya ruang BPJS penuh. Kami sanggup masuk kelas 1, tapi baru besok katanya ada ruangan.,akhirnya kami hanya bisa observasi di IGD, dan harus bayar sendiri.Dengan totalnya sekitar Rp700 an ribu, termasuk jasa dokter Rp230 ribu dan perawat Rp30 ribu,”ucap
NA, keluarga pasien
Kepada Mnctvano.com
Kamis,18/9/2025.
Kasus serupa juga dialami keluarga pasien lainnya.Ponakan seorang warga dirujuk dari RS Yarsi karena penuh, kemudian ke RS Untan yang juga penuh, lalu diarahkan ke RS Kota Pontianak. Namun, petugas RS Kota menyebut kondisi pasien tidak parah dan disarankan rawat jalan. “Padahal, setelah dibawa kembali ke RS Yarsi, pasien akhirnya dirawat hampir satu minggu,”ucap
keluarga pasien tersebut.
Warga menilai pelayanan RS Kota Pontianak sangat buruk tidak manusiawi dan menyalahi ketentuan BPJS Kesehatan. Beberapa keluarga pasien bahkan menyimpan bukti pembayaran dan berencana melaporkan hal ini kepada BPJS Kesehatan.
Sampai berita ini diturunkan kemeja redaksi , pihak RS Kota Pontianak dan BPJS Kesehatan belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan masyarakat tersebut.
Penulis : Musa
