Lubuklinggau, Sumatera Selatan mnctvano.com,- Dugaan tidak transparan dalam penggunaan anggaran publikasi untuk media, yang ditangani oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau, membuat para Wartawan dan Lembaga ALIANSI geram dan kecewa.
Diskominfo yang semestinya adalah mitra kandung dari Media, dalam berbagi informasi serta menyebarluaskannya kepada masyarakat. Yang berkaitan dengan apa dan bagaimana, program dan kinerja yang dilakukan oleh pemerintah kota Lubuklinggau.
Namun sangat disayangkan, anggaran yang dikelola untuk media, diantaranya jasa iklan dan advetorial publikasi di Diskominfo Pemkot Lubuklinggau tersebut, di duga samar-samar alias tidak transparan.
Bagaimana tidak, dari pengajuan penagihan advertorial sebanyak 5 berkas atau 5 (lima) artikel per setiap media, yang diakomodir hanya 1 (satu) berkas. Itupun hanya dibayarkan sebesar Rp 500.000,- tidak lebih hanya uang pengganti biaya pembuatan berkas.
“Uang sebesar 500 Ribu Rupiah ini, sama halnya sekedar uang pengganti biaya ngeprint dan minyak motor, sangat tidak masuk di akal,”jelas Binsar Siadari yang merupakan Pimpinan Redaksi di salah satu media. Selasa, (17/12/2024)
Menyikapi hal ini, Lembaga ALIANSI bersama sejumlah Wartawan pun meluapkan kekecewaannya dan sepakat akan gelar aksi demo. Meminta dan mendesak Diskominfo Pemkot Lubuklinggau untuk memberikan penjelasan, perihal anggaran publikasi yang diduga tidak transparan.
“Menyikapi terkait dugaan ke tidak transparan anggaran publikasi di Diskominfo Pemkot Lubuklinggau, kita sudah sepakat dengan rekan-rekan Wartawan akan melakukan aksi demo paling lambat hari Senin ini ,”jelas Sancik aktivis yang dikenal cukup vokal ini kepada Wartawan,
(Hery)