mnctvano.com. Prabumulih, Sumatra Selatan,- Kesedihan mendalam menyelimuti Safar bin Cek Agam, warga Kelurahan Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur. Menderita gagal ginjal dan divonis harus menjalani cuci darah dua kali seminggu, ia justru dipulangkan dari RSUD Prabumulih dalam kondisi kritis, tanpa kepastian pengobatan lanjutan.
Keterbatasan ekonomi membuat hidupnya semakin sulit. Jangankan untuk biaya pengobatan dan transportasi, untuk makan sehari-hari saja ia harus berjuang. Dengan harapan mendapat perawatan, Safar akhirnya dibawa oleh tim DKC Garda Prabowo ke RSUD Prabumulih pada Senin (2/3/2025) menggunakan fasilitas BPJS non-bayar. Saat itu, Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, yang sedang berkunjung ke RSUD, melihat langsung kondisinya dan bahkan menitipkan pesan kepada Direktur RSUD, drg. Sriwidiastuti.
Tolong di bantu pasien tersebut, ujar Cak Arlan kala itu.
Namun, harapan untuk sembuh justru sirna. Setelah dua kali menjalani cuci darah, tanpa alasan jelas, petugas hemodialisa (HD) RSUD melarang Safar untuk melanjutkan pengobatan.
Mulai besok Pak Safar tidak boleh lagi cuci darah di sini (RSUD), ujar petugas tersebut dengan nada tegas.
Tragisnya, pada Selasa (4/3/2025), Safar malah dipulangkan meskipun kondisinya masih lemah dan sangat membutuhkan perawatan.
Keputusan ini memicu kemarahan Ketua DKC Garda Prabowo, Sulaiman. Dengan nada geram, ia menilai tindakan tersebut sangat tidak manusiawi.
“Pasien itu dalam kondisi gawat darurat dan butuh perawatan intensif. Bukannya dibantu, malah dipulangkan begitu saja. Ini benar-benar keji! Sama saja mencabut haknya untuk bertahan hidup,” tegas Sule.
Ia pun mendesak Wali Kota Prabumulih untuk segera turun tangan sebelum keadaan semakin memburuk.
“Kepada yang terhormat Bapak Wali Kota H. Arlan, mohon tinjau kembali kondisi pasien ini sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tukasnya.
Kini, Safar hanya bisa pasrah. Tak ada kepastian, tak ada pengobatan, dan seolah tak ada kepedulian dari pihak yang seharusnya bertanggung jawab. Sampai kapan penderitaan ini akan dibiarkan? Akankah ada tangan yang tergerak sebelum semuanya terlambat……??
Kaperwil Sumsel : (Sutikno)