Insiden SMAN 5 Jember, Wartawan Dipersulit Masuk Ke Sekolah, Cabdin Angkat Bicara

banner 468x60

Jember, Jawa Timur, mnctvano.com,- Insiden yang menimpah wartawan yang tidak menyenangkan oleh beberapa jurnalis saat hendak meliput kegiatan di SMAN 5 Jember.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Pihak keamanan sekolah meminta surat tugas resmi dari Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Jember, yang memicu kekecewaan dari kalangan insan PERS.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Cabdin Jember, Sugeng Trianto, S.Sos, M.M, membantah adanya instruksi dari Cabdis untuk membatasi akses wartawan ke sekolah. “Cabang Dinas tidak pernah mengeluarkan perintah seperti itu. Kalau sekadar diminta KTA (ID CARD) untuk pencatatan tamu, itu hal wajar dalam sistem keamanan sekolah,” tegasnya saat dimintai keterangan oleh awak media.

Berbarengan dengan kejadian itu, Cabdin Jember tengah mengadakan kegiatan pelatihan kehumasan bagi seluruh perwakilan Humas sekolah se-Kabupaten Jember. Provinsi Jawa Timur. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan organisasi kewartawanan untuk memberikan pelatihan dasar etika jurnalistik agar humas sekolah dapat menerima kedatangan wartawan dengan baik dan sesuai prosedur.

Namun demikian, sejumlah pemberitaan dari kegiatan tersebut justru menyebutkan bahwa wartawan yang tidak memiliki ID card dan sertifikat UKW (Uji Kompetensi Wartawan) harus diwaspadai. Narasi semacam ini menjadi sorotan dan dinilai menyudutkan wartawan yang belum mengikuti UKW.

Padahal, berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang PERS, tidak ada ketentuan yang mewajibkan wartawan untuk memiliki UKW sebagai syarat menjalankan profesinya. Dewan PERS juga menegaskan bahwa verifikasi media bukan syarat legalitas perusahaan PERS.

Sementara itu, Kasi SMK Cabdis Jember, Muhammad Khotib, S.Pd, M.AP, membantah telah menyampaikan pernyataan menyudutkan terhadap wartawan non-UKW. ia menegaskan bahwa tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan humas dalam menulis dan menyambut wartawan secara profesional. “Kami justru menekankan pentingnya pelayanan yang ramah dan terbuka kepada semua tamu,” ungkapnya.

Setelah adanya klarifikasi dari pihak Cabdin, para wartawan yang sempat kecewa menyampaikan pemahaman dan keprihatinan atas pemberitaan yang dianggap menyimpang. Mereka mengingatkan agar tidak ada pihak tertentu yang memonopoli akses jurnalistik ke lembaga pendidikan, karena hal itu dapat memicu konflik internal di kalangan wartawan sendiri.

Pewarta( RNY)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *