Keprihatinan Warga Atas Hilangnya Pohon Kamboja Purba

banner 468x60

 

Banyuwangi, Jawa Timur, mnctvano.com,–  Warga Dusun Krajan 2, Desa Kembiritan, menunjukkan keprihatinan mendalam atas hilangnya pohon Kamboja Purba di pemakaman umum. Pohon yang telah ada selama puluhan tahun ini diambil oleh oknum warga setempat untuk dijual, menyebabkan kegersangan di lokasi makam. 06 September 2025

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Kepala dusun, Baron, menyatakan bahwa ia awalnya tidak mengetahui hilangnya pohon tersebut hingga beberapa warga memberitahunya. Meskipun sudah diadakan musyawarah setelah kejadian itu, solusi yang memadai belum ditemukan. “Kami masih mencari cara untuk mengatasi masalah ini,” ungkapnya.

Warga setempat, Aris, menekankan pentingnya keberadaan pohon Kamboja sebagai simbol kesakralan makam dan sebagai perindang. “Kami sangat menyayangkan hilangnya pohon Kamboja yang sudah puluhan tahun,” katanya. Ia menegaskan, “Pemakaman adalah tempat yang harus dihormati. Kami tidak akan membiarkan tindakan merusak ini terus berlanjut.”

Warga meminta pemerintah desa melalui kepala dusun untuk segera menyelesaikan masalah ini. “Kami merasa ada sikap pembiaran dari kepala dusun, dan ini membuat kami sangat kecewa,” ujar Aris.

Pohon Kamboja memiliki nilai spiritual yang tinggi dan menciptakan suasana damai di area pemakaman. Kehilangan pohon ini dikhawatirkan mengganggu ketenangan yang seharusnya ada di lingkungan tersebut. “Kami berkomitmen untuk melestarikan lingkungan pemakaman sebagai tempat yang suci dan berharga bagi masyarakat,” tambahnya.

Aktivis peduli lingkungan, Muchlis Futkurrohman, juga angkat bicara. Ia meminta pemangku wilayah setempat untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang diduga mengambil tanaman di pemakaman. “Kita perlu menjaga warisan budaya dan lingkungan kita agar tetap aman dan terlindungi,” tegasnya.

Muchlis menambahkan, “Keresahan warga setempat akan mencuat apabila tidak ada tindakan musyawarah yang jelas. Kami ingin adanya pengawasan yang lebih ketat agar masyarakat tenang dan nyaman.”

Dengan harapan agar pemerintah desa, melalui kepala dusun, merespons tuntutan ini, warga setempat terus berjuang untuk menjaga lingkungan pemakaman dan menghormati nilai-nilai budaya yang ada.

(Nurcholis) 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *