Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, mnctvano.com,- Pernyataa Tokoh masyarakat Nias Hasatulo Zai, S. Th, Sebagai PLT. Wakil ketua Himpunan Masyarakat Nias(HIMNI) Bidang Hukum Politik dan Ham.
Terkait laporan yang dilayangkan oleh oknum atau sekelompok anggota DPRD Tapanuli Tengah terhadap Bupati Tapanuli Tengah, Bapak Masinton Pasaribu, kami menilai langkah tersebut terlalu prematur dan terkesan kekanak-kanakan.
Laporan terkait penggunaan anggaran sebelum disahkannya APBD melalui ketok palu seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan, mengingat anggaran tersebut telah digunakan untuk kepentingan masyarakat dan telah menunjukkan hasil nyata. Salah satu contohnya adalah penyelenggaraan kegiatan budaya yang melibatkan seluruh etnis yang ada di Tapanuli Tengah, termasuk etnis Nias yang sebelumnya nyaris tidak pernah mendapat ruang, hanya pada era Bupati sebelumnya, Bapak Lumban Tobing di lestarikan budaya Nias.
Kami masyarakat Nias sangat mengapresiasi bahwa di bawah kepemimpinan Bupati Masinton dan Wakil Bupati Mahmud—yang akrab disebut “MAMA”—budaya Nias ditampilkan secara resmi dalam kegiatan pemerintah, dengan melibatkan organisasi resmi seperti HIMNI (Himpunan Masyarakat Nias Indonesia). Ini adalah bukti bahwa tidak ada lagi perbedaan dalam perlakuan terhadap suku, ras, maupun agama. Sebuah perubahan nyata yang menyentuh hati kami sebagai bagian dari masyarakat Tapteng.
Sebagai tokoh masyarakat, kami juga ingin menegaskan bahwa pelaporan terhadap Bupati Tapanuli Tengah seharusnya tidak mengatasnamakan lembaga DPRD secara keseluruhan, melainkan cukup disebut berasal dari sekelompok atau oknum anggota DPRD. Namun, kami tetap menghargai semangat DPRD dalam menjalankan fungsi pengawasan dan membangun daerah. Hanya saja, seperti pepatah mengatakan:
“Yang cepat tidak mendahului, yang kebal tidak melukai, yang pintar tidak menggurui.”
Mari kita, sebagai sesama anak bangsa, khususnya masyarakat Tapanuli Tengah, duduk bersama untuk membangun daerah yang kita cintai ini. Kami berharap Bapak Masinton dan Bapak Mahmud menjaga amanah yang telah diberikan masyarakat, dengan terus membangun komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman, serta tetap berfokus pada pembangunan yang adil, merata, dan membawa perubahan positif. Agar semangat Tapteng naik kelas adil untuk semua bukan hanya jargon tetapi spirit dan perekat seluruh etnis, agama dan perbedaan politik pasca pemilu kadah.
Sepanjang kebijakan dan tindakan pemerintah berpihak kepada rakyat, khususnya kami masyarakat Nias, kami siap mendukung penuh.
Terkait isu utang Pemkab Tapanuli Tengah sebesar Rp 70 miliar yang terjadi di masa pemerintahan sebelumnya, kami mendorong agar dilakukan klarifikasi dan audit agar tidak menjadi isu liar di tengah masyarakat. Kebenaran harus dibuktikan agar tidak menjadi beban opini publik.
Demikian pernyataan kami.
Maju terus Tapanuli Tengah. Saatnya naik kelas dan bersatu untuk perubahan.
(Onlirman Nazara)