Banyuwangi, Jawa Timur, mnctvano.com,- Kebakaran dahsyat yang meluluhlantakkan gudang obat Puskesmas Kembiritan, Genteng, Banyuwangi, pada Senin (15/9/2025) pagi, bukan sekadar insiden biasa. Lebih dari sekadar kerugian materiil senilai Rp 60 juta, kebakaran ini menguak borok sistem pengawasan dan keamanan fasilitas kesehatan yang patut dipertanyakan.
Api yang diduga berasal dari korsleting listrik itu, telah melenyapkan stok obat-obatan, dua unit kulkas, dan alat sanitarian kit. Namun, kejanggalan muncul: bagaimana mungkin gudang yang dinyatakan aman pada Sabtu (13/9/2025) bisa tiba-tiba hangus pada Senin (15/9/2025), tanpa jejak atau laporan mencurigakan diwaktu hari Minggu?
Ketua Info Warga Banyuwangi (IWB), Abi Arbain, yang juga seorang pengamat kesehatan, tak tinggal diam. Ia mengecam keras kelalaian yang dianggapnya fatal ini. “Dua hari tanpa pengawasan? Prosedur pengecekan rutin macam apa yang diterapkan? Ini bukan sekadar kebakaran, ini kebobrokan sistem!” serunya dengan nada geram.
Abi Arbain menuding, kebakaran ini berpotensi melumpuhkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kembiritan dan sekitarnya. “Obat-obatan dan peralatan medis itu nyawa puskesmas. Kalau habis terbakar begini, bagaimana nasib pasien?” tanyanya retoris.
IWB pun mendesak Dinas Kesehatan Banyuwangi untuk bertanggung jawab penuh atas insiden ini. Audit menyeluruh terhadap sistem kelistrikan dan prosedur keamanan di seluruh fasilitas kesehatan di Banyuwangi menjadi tuntutan utama. “Jangan sampai ada puskesmas lain yang jadi korban kelalaian serupa,” tegas Abi.
Tak hanya itu, IWB juga berencana melaporkan dugaan kelalaian ini ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pusat. “Ini bukan masalah sepele. Keamanan fasilitas kesehatan adalah harga mati. Jika ada unsur kelalaian, harus ada sanksi tegas!” kecamnya.
Kebakaran Puskesmas Kembiritan ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah dan dinas kesehatan. Masyarakat Banyuwangi pantas mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, terjamin, dan bebas dari ancaman kelalaian. Insiden ini harus menjadi momentum untuk perbaikan sistem yang menyeluruh, bukan sekadar pemadam kebakaran sesaat.
(Nur) Biro