Sikka. NTT. MNCTVANO.COM
Ratna Dewi janda berusia 41 tahun pagi-pagi buta meninggalkan rumah kediamannya yang beralamat Kampung Buton Kelurahan Kota Uneng Kecamatan Alok bergabung bersama ibu- ibu membeli dan kemudian menjajakan ikan di TPI Maumere .
Ratna harus banting tulang bekerja sejak pagi di TPI untuk menghidupi dua anaknya yang telah yatim ditinggal pergi ayahnya La Asti seorang TNI Angkatan Darat 4 tahun silam.

Bagi jebolan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar ini kehadiran dua buah hati Muhammad Fahrial yang kini duduk di Kelas 11 Smandu Maumere dan Deswan yang belum sekolah ini menjadi sumber kekuatan dan penyemangat yang tak pernah padam demi cita- cita masa depan mereka menjadi Orang sukses.
“Anak, buah cinta dari suami istri jadi walau suami telah tiada saya akan berjuang sekuat tenaga untuk menghidupi kedua anak saya ini, ” ujar Ratna yang ditemui di TPI Maumere belum lama ini.
Awal Ratna terjun sebagai penjual ikan di TPI Maumere dengan modal awal Rp 500 ribu keluar dari dompet sendiri.” Kalau hanya mengandalkan uang pensiunan dari almarhum dan tidak ada tambahan lain tidak mampu menjawabi kebutuhan sehari-hari dan biaya anak sekolah, “ungkap Ratna.
Biasanya Ratna membeli langsung ikan di perahu nelayan kemudian menjual hingga siang hari. Hasil yang didapat tiap hari dari jualan bisa bawa uang kembali ke rumah Rp 100 ribu.
Di akhir pembicaraan dengan media ini ia juga mengharapkan Pemerintah Kabupaten Sikka untuk menyiapkan tempat yang tertata rapi untuk para ibu penjual ikan yang biasa di TPI dipanggil Mamalele ini.
Kegigihan dan perjuangan Ratna dalam menghidupi kedua buah hatinya menunjukkan dirinya berperan sebagai orang tua tunggal sekaligus pencari nafkah utama.
Yuven Fernandez, Sikka NTT











