Karawang, mnctvano.com – Kelompok nyinyir dan luka batin, mungkin lantaran belum bisa ‘move-on’ dan masih berkubang dalam residu kalah pilpres kemarin, sekarang punya “mainan” baru.
Nggak bisa nyerang Jokowi lagi, mental terus, ya sekarang menyasar keluarga intinya saja. Kaesang dan Erina. Bau keteklah, rental pesawat jetlah, makan roti empat ratus ribulah, dan sebagainya. Pokoknya yang bisa sekedar mengumbar nafsu melecehkah keluarga Pak Jokowi.
Inti soalnya, gerombolan enam belas persen (tapi yang selalu meng-klaim mewakili rakyat banyak, padahal cuma gerombolan kecil yang luka batinnya nggak sembuh-sembuh, malah mungkin sudah lebih kecil dari enam belas persen) terus saja menyinyiri kesuksesan Jokowi bersama dengan Prabowo-Gibran sebagai ikon keberlanjutan.
Kemarin nyinyir soal IKN, tapi begitu ribuan orang menjadi saksi hidup tentang megahnya upacara tujuhbelasan di Penajam Paser Utara, kemudian Prabowo bertekad melanjutkan (kelau bisa malah dipercepat) pembangunannya, para penyinyir itu pun tutup mulut.
Kemarin mereka yang “memprediksi” soal bakal pecah kongsinya Jokowi-Prabowo juga terpaksa terdiam setelah menyimak pidato Sekjen Gerindra H. Ahmad Muzani, lalu pidato Ketua Umum Gerindra merangkap Presiden terpilih H. Prabowo Subianto, lalu pidato Presiden H. Joko Widodo yang mengenakan kostum safari lengan panjang putih dipadu celana panjang krem, yang disambut gemuruh tepuk tangan dan sorak-sorai.
Ke soal pesawat jet. Kemarin seorang teman mengirim link di Instagram (akun @Prabu08_destarata) yang menggambarkan berapa aktifnya para pejabat (di antaranya Ibu Megawati dan Puan Maharani, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD) saat melakukan safari politiknya menggunakan private-jet.
Belum lagi kita bisa juga bertanya ke para ketua umum parpol, para politisi dan pejabat lainnya yang juga kerap menggunakan private-jet saat melakukan kunjungan ke dalam maupun luar negeri. Pokoknya banyak sekali. Rupanya itu adalah hal yang lumrah di antara para pejabat dan apalagi para konglomerat.
Sekali lagi, coba tanyakan ke empat pejabat yang sudah disebut di atas (Ibu Megawati, Puan Maharani, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD) tadi. Apakah soal ini hal yang istimewa atau biasa-biasa saja.
Sekarang yang ramai soal pesawat jet yang ditumpangi Kaesang dan Erina istrinya. Kaesang seorang pengusaha, yang sejak menikah sudah berumahtangga sendiri (lepas dari orang tua). Ia bikin kanal podcastnya di YouTube ditonton ratusan ribu bahkan jutaan orang (berapa tuh imbalan adsense-nya?). Usaha yang halal.
Lalu ia jadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang dalam waktu singkat berhasil menaikan suara PSI untuk parlemen pusat dari 1,8 persen jadi 2,8 persen. Lalu diikuti kenaikan yang amat signifikan di berbagai parlemen daerah (DPRD) tingkat provinsi, maupun di tingkat kabupaten dan kota. Prestasi? Jelas dong.
Tapi kok nggak lolos ke parlemen pusat (DPR-RI)? Ya itu bukti bahwa Jokowi tidak cawe-cawe memenangkan PSI, seperti dituduhkan para penyinyir. Gitu aja repot.
Kaesang bersama tim Dewan Pimpinan Pusat (DPP), maupun di berbagai wilayah dan daerah rupanya telah bahu membahu bekerja sama melakukan edukasi politik. Tidak gampang memang, apalagi di tengah kebiasaan main politik uang oleh para avonturir politik.
Pada saatnya nanti publik akan memberi kepercayaan pada PSI untuk memperjuangkan RUU Perampasan Aset Tindak Pidana Korupsi dan RUU Pembatasan Transkasi Uang Kartal, serta berbagai kebijakan kesejahteraan seperti Jaminan Kesehatan untuk disahkan di parlemen pusat.
Anehnya RUU ini (Perampasan Aset serta Pembatasan Transaksi Uang Kartal) sepertinya dihambat terus di parlemen. Padahal Surat Presiden (Supres)nya sudah ditantatangani oleh Presiden Joko Widodo tahun lalu, dan sifatnya: Sangat Segera.
Tapi anehnya Puan Maharani sebagai Ketua DPR malah bilang dengan nada mempertanyakan, “Apakah Dipercepat Akan Jadi Lebih Baik?” (Judul berita: Soal RUU Perampasan Aset, Puan: Apakah Dipercepat Akan Jadi Lebih Baik?, Kompas.com, 29 Agustus 2024, ini link beritanya: https://nasional.kompas.com/read/2024/08/29/12461661/soal-ruu-perampasan-aset-puan-apakah-dipercepat-akan-jadi-lebih-baik.)
Berikutnya, mengenai kemana Kaesang sepulang dari mengantar istri ke negeri Paman Sam untuk menuntut ilmu? Banyak pertanyaan yang juga datang ke saya. Ketimbang pusing menjawabnya satu persatu, mending lewat artikel ini direspon sekaligus.
Saya mendapat berita (juga dari Kompas.com dan Detik.com) yang mengabarkan bahwa Kaesang sehari-hari setelah kepulangannya dari Amrik tiap hari ngantor di DPP PSI kok.
Beritanya jelas: Sekjen Raja Juli: Sejak 28 Agustus, Hampir Setiap Hari Kaesang “Ngantor” di DPP PSI (Kompas.com, Selasa 3 September 2024, https://nasional.kompas.com/read/2024/09/03/19531621/sekjen-raja-juli-sejak-28-agustus-hampir-setiap-hari-kaesang-ngantor-di-dpp.)
Dari Detik.com juga beritanya jelas, “Kaesang Rapat di Kantor PSI Sore Ini Usai Diisukan ‘Menghilang’” (Rabu, 4 September 2024, https://news.detik.com/berita/d-7524238/kaesang-rapat-di-kantor-psi-sore-ini-usai-diisukan-menghilang.
Memang membaca berita akhir-akhir ini perlu reserve juga. Media saat ini gemar memasang ‘click-bait’, umpan untuk di-klik. Dan mereka yang gemar mencari berita-berita sensasi gampang sekali untuk termakan. Mereka pun lincah dalam meneruskan (forward) judul berita itu kesana-kemari. Seolah merasa jadi pahlawan informasi kesiangan.
Mau kirim surat ke Kaesang? Gampang sekali, kirim saja ke DPP PSI. Alamatnya jelas dan ada di peta. Google saja, pasti ketemu. Pengusaha yang sekarang jadi Ketum PSI itu rasanya terbuka untuk bertemu, hanya saja di masa pilkada akhir-akhir ini ya perlu untuk buat janji terlebih dahulu.
Mudah-mudahan jadi lebih jelas, walau bagi kelompok penyinyir tidak akan pernah merasa jelas. Ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Peace!
Jakarta, Rabu 4 September 2024
*Andre Vincent Wenas*,MM,MBA., pemerhati masalah-masalah ekonomi dan politik.
(Red,mnctvano.com)