SEKADAU, Polda Kalbar – Forkopimcam Sekadau Hilir bersama pihak perusahaan menggelar apel gabungan siaga Karhutla di halaman Kantor PT. MPE Divisi VIII, Desa Tapang Semadak, Kecamatan Sekadau Hilir,
Kamis,(7/8/2025).
Kegiatan tersebut diikuti oleh tim Brigade Api dari PT. MPE, PT. PHS, dan PT. APL. Turut hadir unsur Forkopimcam Sekadau Hilir, Manggala Agni, KPH Kabupaten Sekadau, Dinas Lingkungan Hidup, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta tamu undangan lainnya.
Kapolsek Sekadau Hilir, AKP Burhan Nuddin, bertindak sebagai inspektur apel dan menyampaikan amanat dari Kapolres Sekadau, AKBP Donny Molino Manoppo, yang menekankan pentingnya sinergi dan tanggung jawab bersama dalam upaya pencegahan Karhutla.
“Kabupaten Sekadau memiliki wilayah yang luas dan rentan dimanfaatkan oleh oknum yang membuka lahan dengan cara membakar. Tindakan ini sangat berisiko memicu kebakaran besar yang berdampak pada kesehatan masyarakat, transportasi, pendidikan, hingga perekonomian,” ujar
AKP Burhan saat membacakan amanat Kapolres.
Merujuk data dari BPBD Kalimantan Barat, dalam kurun lima tahun terakhir tercatat 2.526,78 hektare lahan terbakar di wilayah provinsi ini. Dampak Karhutla tidak hanya dirasakan dari segi kesehatan, tetapi juga mengganggu aktivitas pendidikan, mobilitas masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi daerah.
AKP Burhan menekankan bahwa langkah pencegahan harus menjadi prioritas utama, di antaranya melalui deteksi dini, pemetaan hotspot, patroli terpadu, serta edukasi kepada masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya penegakan aturan yang melarang pembukaan lahan dengan cara membakar.
“Ada regulasi yang jelas terkait larangan tersebut, baik dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup maupun Undang-Undang Perkebunan. Oleh karena itu, kesadaran kolektif dari seluruh pihak sangat dibutuhkan untuk mencegah Karhutla secara berkelanjutan,” tegasnya.
Apel gabungan ini ditutup dengan simulasi penanggulangan Karhutla oleh Tim Brigade Api perusahaan bersama Tim Manggala Agni Kabupaten Sekadau, sebagai bentuk latihan terpadu dalam menghadapi musim kemarau dan menguji kesiapan personel serta peralatan di lapangan.(red)
