Musi Rawas, Sumatera Selatan, mnctvano.com,- Dinas PU Cipta karya dan pengairan kabupaten Musi Rawas (Mura) menjadi sorotan publik setelah tidak memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi terkait sejumlah alokasi anggaran masjid agung Darussalam Musi Rawas 11/9/25
Permintaan konfirmasi tersebut telah di berikan lewat WhatsApp oleh media ini, namun hingga berita ini diterbitkan, pihak pu cipta karya Mura belum memberikan jawaban, klarifikasi, maupun penjelasan atas penggunaan anggaran yang bernilai miliaran rupiah tersebut.
Diamnya pihak dinas memicu kekhawatiran sekaligus tanda tanya di kalangan masyarakat dan pemerhati kebijakan publik di daerah.
Sikap bungkam dari dinas tersebut yang tidak transparan ini dinilai tidak mencerminkan semangat transparansi dan akuntabilitas publik, yang sejatinya menjadi prinsip dasar dalam pengelolaan anggaran negara.
Dalam dokumen resmi yang berhasil dihimpun, tercatat sejumlah pos anggaran dengan nilai yang tergolong signifikan. Beberapa di antaranya bahkan menembus angka miliaran rupiah, namun minim informasi mengenai masjid agung darussalam Musi Rawas tidak peruntukan detailnya.
Dari total alokasi tersebut, pos anggaran rehapan masjid agung Darussalam menjadi sorotan utama lantaran menghabiskan dana terbesar, yakni lebih dari Rp 7 miliar. Sementara itu, anggaran yang semestinya menjadi ujung tombak promosi sektor daerah, justru relatif kecil dibandingkan sektor lain.
Dari pantauan awak media dilapangan mulai mempertanyakan efektivitas dan output dari penggunaan dana tersebut.Tidak sedikit yang menuntut agar pu cipta karya Mura segera memberikan penjelasan kepada publik, guna menghindari spekulasi yang mengarah pada dugaan penyimpangan.
“Kita bukan menuduh, tapi ini soal akuntabilitas. Kalau anggaran sebesar itu digunakan dengan benar, tentu tidak sulit bagi dinas untuk menjelaskannya secara terbuka. Kenapa harus diam?” ungkap sala satu warga tidak mau di sebutkan namanya
Menurutnya, anggaran besar yang menyasar sektor perehapan masjid agung Darussalam semestinya bisa memberikan dampak nyata atas keberhasilan pemerintah dikabupaten Musi Rawas.
Hingga kini, Di dinas PU cipta karya Mura masih belum memberikan klarifikasi ataupun keterangan terkait alokasi dan realisasi anggaran tersebut. Pihak media juga telah mencoba menghubungi melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk lewat wa atau telpon namun belum mendapatkan jawaban.
Publik kini menanti, apakah pihak dinas akan membuka diri dan menjelaskan secara rinci penggunaan anggaran tersebut, atau terus memilih diam di tengah meningkatnya sorotan dan pertanyaan.
Dalam konteks tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), keterbukaan dan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran publik bukan hanya kewajiban administratif, tetapi juga cerminan dari integritas institusi di mata masyarakat.
Heri