SEKADAU, Polda Kalbar – Pamatwil Polda Kalimantan Barat meninjau lahan jagung yang menjadi lokasi demonstration plot (demplot) di Polres Sekadau sebagai bagian dari dukungan terhadap program Asta Cita Presiden RI. Kegiatan pengecekan ini berlangsung pada
Sabtu,(2/8/2025)
di dua titik lokasi di Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau.
Pengecekan dipimpin oleh Dirlantas Polda Kalbar Kombes Pol Valentinus Asmoro, selaku Pamatwil Ketahanan Pangan wilayah hukum Polres Sekadau. Ia turut didampingi Kabid Labfor Polda Kalbar AKBP Admiral, Kapolres Sekadau AKBP Donny Manoppo, Wakapolres Kompol Asep Mustopa Kamil, serta para pejabat utama dan Bintara penggerak ketahanan pangan Polres Sekadau.
Lokasi pertama yang dikunjungi berada di Desa Bokak Sebumbun, Kecamatan Sekadau Hilir, tepatnya di Jalan Merdeka Timur KM 9. Lahan seluas 2,5 hektar milik warga bernama Iwan ini dikelola oleh Sat Samapta dan Sat Reskrim Polres Sekadau.
Selanjutnya, rombongan meninjau demplot di Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, yang terletak di Jalan Merdeka Timur KM 4. Lahan tersebut seluas 0,5 hektar milik Saiful Wathon, dan pengelolaannya dilakukan oleh Satlantas Polres Sekadau.
Dalam arahannya, Kombes Pol Valentinus menyampaikan bahwa program Demplot Presisi Polres Sekadau diharapkan menjadi model percontohan pertanian yang ideal dan berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
“Demplot ini tidak sekadar sebagai ladang produksi, tetapi sebagai sarana pembelajaran yang menyeluruh, mulai dari pengolahan tanah, pola penanaman, pemupukan, hingga pemeliharaan secara terstruktur dan presisi,” ujarnya.
Ia menyebutkan, total luas lahan jagung yang sudah ditanam melalui program ini mencapai 183,2 hektar. Lahan tersebut dibagi ke dalam dua sistem, yakni monokultur seluas 89,5 hektar dan tumpangsari seluas 93,7 hektar. Setiap Polsek di jajaran Polres Sekadau juga memiliki minimal satu titik demplot untuk dijadikan percontohan.
“Kami mendorong agar seluruh proses dilakukan dengan pendekatan berbasis data dan teknologi, termasuk melibatkan tenaga ahli topografi serta pemanfaatan aplikasi untuk pemetaan lahan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kerja sama lintas sektor, termasuk pihak ketiga seperti perusahaan perkebunan, sangat diperlukan untuk mendukung proses verifikasi lahan, pelacakan koordinat, dan distribusi hasil panen.
“Harapan besar Bapak Kapolda Kalbar adalah agar optimalisasi lahan pertanian ini dapat menjadi bagian nyata kontribusi Polri dalam mendukung program ketahanan pangan nasional,” tukasnya.(red)