Sibolga , Sumatera Utara, mnctvano.com,- Ketua HIMNI Kota Sibolga Sozanolo Telaumbanua dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tengah) Famoni Gulo, bersama Penasehat Ikatan Jurnalis Ono Niha (IJON) Warisuni Warasi dan Ketua Umum IJON Jasman Mendrofa, mendatangi SPKT Polres Sibolga, Kota Sibolga, Sumatera Utara, Senin (15/9/2025).
Kedatangan sejumlah pengurus Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) tersebut, untuk melihat kondisi inisial E L korban tindak pidana penganiayaan yang diduga dilakukan oleh salah seorang oknum pegawai di Dinas Perhubungan Kota Sibolga, di Pelabuhan ASP Sibolga, Minggu (14/9/2025).
Inisial E L (korban), selama ini sehari-harinya diketahui salah seorang pedagang asongan di Lingkungan Pelabuhan ASP Sibolga, yang dikelola oleh KUPT Dinas Perhubungan Kota Sibolga.
Usai melihat kondisi korban, Ketua HIMNI Kota Sibolga Sozanolo Telaumbanua menyampaikan, kita telah bertemu secara langsung dengan korban, di ruang SPKT Polres Sibolga.
“Kondisi korban saat ini terlihat baik-baik saja, namun secara psikologi masih trauma. Kemudian dibagian leher, tangan dan kaki terlihat memar kemerahan, diduga akibat penganiayaan,” ujarnya.
“Saat ini Korban sedang diperiksa untuk diambil keterangannya,” sambung Sozanolo.
Sementara itu, Ketua HIMNI Kabupaten Tapteng Famoni Gulo, sekaligus Ketua Fraksi F-PDIP di DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Ini, mengapresiasi respon cepat Polres Kota Sibolga, yang telah menerima laporan pengaduan korban.
“Kita mendukung sepenuhnya Polres Sibolga, untuk menindaklanjuti dan memproses secara hukum laporan tersebut, sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku, di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)” tegas Famoni.
“Supremasi hukum harus ditegakkan, apalagi korban seorang perempuan,” pinta Famoni.
Sebelumnya, peristiwa penganiayaan terhadap korban, sempat viral di berbagai platform media sosial Facebook, Snack video dan Tiktok, sehingga menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Kota Sibolga.
Dalam Video yang berdurasi beberapa menit tersebut, salah seorang oknum pegawai di Dinas Perhubungan berinisial HKS ribut dengan korban, yang berujung pada tindak pidana penganiayaan.
Hingga berita ini diterbitkan, motif dibalik penganiayaan tersebut masih didalami pihak kepolisian.
(Red)
