SEKADAU, Polda Kalbar – Menjelang pentahbisan Calon Pastor Diacon Philipus Gunung di Paroki Balai Sepuak, Kecamatan Belitang Hulu, Polsek Belitang Hulu melaksanakan koordinasi dan peninjauan keamanan (security assessment) bersama panitia dan tokoh gereja setempat.
Kegiatan berlangsung pada
Selasa, (29/7/2025) malam,
di Rumah Pastoran Balai Sepuak, Kecamatan Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau, dipimpin langsung oleh Kapolsek Belitang Hulu IPDA Budi Hamdani.
Diacon Philipus Gunung merupakan putra asli Desa Sungai Antu. Prosesi pentahbisan dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 5 Agustus 2025, dan menjadi momen sakral dan penuh makna bagi umat Katolik di wilayah tersebut.
“Kami sudah petakan pengamanan bersama panitia. Ini momen besar bagi masyarakat, jadi perlu disiapkan sebaik mungkin agar berjalan lancar dan aman,” ujar IPDA Budi, Rabu (30/7).
Menurut IPDA Budi, rangkaian acara akan dimulai sejak Senin (4/8) sore, dengan penyambutan tamu. Pentahbisan akan dilaksanakan keesokan harinya, dimulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB, dilanjutkan dengan acara hiburan.
Kemudian, pada
Rabu, (6/8), dilangsungkan misa rutin. Sedangkan pada
Kamis, (7/8), Pastor Philipus Gunung dijadwalkan memimpin misa perdananya di kampung halamannya, Desa Sungai Antu.
Diperkirakan acara ini akan dihadiri sekitar 1.000 umat Katolik dari berbagai daerah. Sejumlah pejabat juga dijadwalkan hadir, termasuk Bupati Sekadau, Wakil Bupati Sanggau, serta Uskup Sanggau beserta 40 orang pastor.
Masih disampaikan IPDA Budi, panitia telah menyiapkan lokasi bermalam bagi para tamu, di antaranya rumah warga, ruang kelas sekolah, dan penginapan lokal. Untuk mendukung kelancaran kegiatan, panitia menggandeng organisasi pemuda seperti Puaka Tapang dan Gergan dalam pengamanan serta pengaturan parkir.
Tak hanya itu, panitia juga akan mendirikan posko pengamanan dan posko kesehatan sebagai bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan selama kegiatan berlangsung.
“Kegiatan ini bukan hanya bersifat religius, tapi juga membangun semangat gotong royong dan toleransi. Semua pihak ikut terlibat, termasuk ormas pemuda dan masyarakat sekitar,”tambah IPDA Budi.
“Dengan kolaborasi lintas pihak, harapannya Pentahbisan Pastor Gunung bisa menjadi momen spiritual yang berkesan dan berlangsung aman hingga akhir acara,” pungkasnya.(red)