Tanjung Pandan, Belitung, mnctvano.com,- Suasana syukuran dalam rangka Milad/HUT ke-23 Kelompok Kerja (POKJA) Wartawan Belitung tak hanya penuh kebersamaan, tetapi juga diwarnai momen yang menghibur dan sarat makna. Salah satu bagian yang paling berkesan dalam acara ini adalah siraman rohani sebelum berbuka puasa dari Ustaz Juhri, yang membawakan ceramah dengan gaya khasnya humor cerdas yang membuat para hadirin tersenyum, tertawa, sekaligus merenung.
Di hadapan para pengurus dan anggota POKJA yang hadir, Ustaz Juhri menyampaikan pesan tentang pentingnya memahami esensi zakat fitrah. Salah satu cerita yang ia bawakan sukses mencuri perhatian, yakni kisah seorang anak yang tanpa sadar ‘memberikan’ zakat fitrah kepada orang tuanya.
“Ada yang lebih berbahaya ketika zakat fitrah diberikan kepada orang tua. Saat Idulfitri tiba, sang anak datang ke rumah orang tuanya. Setelah meminta maaf, orang tua itu mempersilakan anaknya makan ketupat di dapur. Ketika anak tersebut memuji kelezatan ketupat, sang orang tua pun berkata bahwa ketupat itu dibuat dari beras zakat fitrah sang anak. Buruk siku,” ujar Ustaz Juhri, yang langsung disambut tawa ringan dan gumaman setuju.
Pesan tersebut menjadi pengingat bahwa zakat fitrah harus diberikan kepada yang benar-benar berhak, bukan kepada orang tua yang secara tanggungan masih menjadi kewajiban anak. Penyampaian yang ringan tetapi penuh makna itu membuat suasana syukuran semakin hidup.
(Gwenn C) Wartawan MNCTV.Ano.com Kabupaten Belitung