Provinsi Aceh, mnctvano.com – Di Lapan 8 Kabupaten Kota di Aceh maraknya disinyalir, Isu praktek pungutan Fee 20 persen dari program percepat peningkatan jaringan irigasi (BWS) Balai Wilayah Sungai Aceh program P3A kelompok ya itu usulan dari dua 2 anggota DPR RI Asal Aceh satu Fraksi Golkar dua Fraksi PKB
Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPR RI menjadi perhatian publik di lapan Kabupaten di Aceh.
Pasalnya, isu dugaan praktek jual beli paket P3-TGAI Kelompok berbagai program usulan mereka mulai dari Program Kuota ku, Piseu, dan rehab rumah (BSPS) hingga program P3A kelompok dari Kementrian PUPR Republik Indonesia hal ini sudah menjadi rahasia umum bahkan berjalan mulus yang terkesanya proyek P3A Tersebut luput dari (APH) penegak hukum.
Berdasarkan informasi yang di kutipkan Pewarta Media ini. dari beberapa sumber mengungkapkan, Terkait dengan program usulan Anggota DPR RI Asal Aceh. atau yang biasa disebut dengan pokir dewan” Anggota DPR RI terpilih asal Dapil Aceh 2 yang kini sangat maraknya dibicarakan tertuju pada sosok anggota DPR yang berinisial (IP) dari Fraksi Golkar dan (HRD) dari Fraksi PKB.
Seperti yang dilansir oleh media portal pada Edisi Rabu (tgl 13 November 2024) dengan isi beritanya mengungkapkan marak terjadi praktek jual beli paket lening Kelompok tani Pengguna Air (P3A) oleh oknum KMB dan oknum (TPM) hingga ke dua anggota DPR RI Asal Aceh tersebut tutup mata
Dengan dalih modusnya Fee 20 persen dari pagu anggaran 195 juta dalam bentuk perkerjaan saluran peningkatan jaringan irigasi (BWS) Jambo Aye kanan Aceh Timur, Aceh Utara Aceh Tamiang Aceh Tengah Aceh tenggara P3-TGAI Kelompok atau lening dengan volume 285 meter. (P3A)
Namun sayangnya sehari setelah berita tersebut di tayangkan oleh media portal pada hari Kamis.14 November 2024/link web beritanya menjadi erorr alias 404, hilangnya berita tersebut diduga kuat telah di take down oleh redaksi. media online tersebut,
Unggahan data tersebut dari Kementrian PUPR Republik Indonesia untuk Provinsi Aceh. terdapat ratusan paket P3A yang tersebar untuk 16 Kabupaten di Aceh juga salah satu nya di Aceh Timur yang dikerjakan tahun 2024 P3A tahab ll melalui kelompok tani
Salah satu Ketua Kelompok tani P3A di Aceh Timur yang di minta namanya untuk dirahasiakan kepada awak media ini menyebutkan, bahwa kelompok tani hanya berfungsi sebagai pengusul program sementara itu realisasinya pekerjaan tersebut dikerjakan oleh pihak ke-tiga bang ujarnya,
“Tambah nya lagi mengatakan kami dari kelompok tani bang cuma diberikan uang Rp 5 juta itu di kasih pada saat pencairan, setelah penarikan uang di Bank langsung menyerahkan kepada pihak lain yang mengaku pemilik program,” sebut bang ucap sumber.
Lanjutnya, lagi sebelum membuat proposal kelompok P3A Tersebut bang kami ada perjanjian dan kesepakatan antara calon kelompok dengan pihak ketiga, bahwa kelompok tani hanya sebagai penerima manfaat bersama masyarakat, sementara itu pekerjaan tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga ujarnya lagi
“Kita dari kelompok hanya diberikan uang 5 juta, untuk Keuchik 1 juta, untuk ketua pemuda 500 ribu serta untuk TPM 10 juta, selanjutnya masalah pekerjaan baru dilaksanakan sendiri oleh mereka, sebab kata dari pihak ketiga paket tersebut mereka membelinya,dari pusat ungkapnya.
“Pada penarikan uang tahap pertama pihak ketiga langsung mengambil uang nya dengan jumlah besar 60 juta, katanya untuk menarikan modal,” tambahnya kata sumber.
Disinyalir Modusnya pungutan fee yang diperankan oleh pihak oknum oknum tertentu yang diduga sebagai KMB yaitu kepercayaan atau perpanjang tangan dari anggota dewan tersebut di lapangan untuk mengatur secara rapi dan aman. Tutupnya
(Redaksi)