Ambon, mnctvano.com – Secara umum, pada periode Maret 2011–Maret 2024, tingkat kemiskinan di Maluku mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase, perkecualian pada Maret 2015 dan September 2020.
“Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2015 dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak. Sementara itu, kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode September 2020 disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Perkembangan tingkat kemiskinan Maret 2011 sampai dengan Maret 2023,”kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Maritje Pattiwaelapia di kantor BPS, Senin (1/7/2024).
Dikatakan, jumlah penduduk miskin di Maluku pada Maret 2024 mencapai 297,68 ribu orang.
“Dibandingkan Maret 2023, jumlah penduduk miskin turun 3,93 ribu orang. Sementara jika dibandingkan dengan Maret 2022, jumlah penduduk miskin naik sebanyak 7,11 ribu orang. Persentase penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat sebesar 16,05 persen, turun 0,37 persen poin terhadap Maret 2023 dan naik 0,08 persen poin terhadap Maret 2022. Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2023– Maret 2024, jumlah penduduk miskin perkotaan turun sebesar 1,86 ribu orang, sedangkan di perdesaan turun sebesar 2,07 ribu orang. Persentase kemiskinan mengalami penurunan baik di perkotaan maupun perdesaan. Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 0,35 persen menjadi 5,14 persen. Sementara itu, di perdesaan turun dari 24,54 persen menjadi 24,64 persen,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, pada Maret 2024, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Maluku sebesar 297,68 ribu orang, atau berkurang 3,93 ribu orang jika dibandingkan bulan Maret 2023 yang sebesar 301,61 ribu orang. Sementara itu, persentase penduduk miskin di Maluku pada Maret 2024 (16,05 persen) lebih rendah dibandingkan Maret 2023 (16,42 persen).
Sedangkan jika dibandingkan dengan keadaan Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Maluku naik sekitar 11,04 ribu orang dan persentase penduduk miskin juga mengalami kenaikan sebesar 0,08
persen poin.
“Penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2024 tercatat sebesar 256,21 ribu orang. Jumlah ini turun 2,07 ribu orang dibandingkan bulan Maret 2023 yang menunjukkan angka 258,28 ribu orang. Bila dilihat dari sisi persentase, tingkat kemiskinan di perdesaan pada Maret 2024 (24,43 persen) juga mengalami penurunan dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 24,64 persen. Adapun bila dibandingkan dengan periode Maret 2022, jumlah penduduk miskin di perdesaan naik sebesar 10,76 ribu orang dan persentase penduduk miskin di perdesaan juga naik sebesar 0,93 persen poin. Penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2024 tercatat sebesar 41,47 ribu orang. Jumlah ini berkurang 1,86 ribu orang dibandingkan periode Maret 2023 yang menunjukkan angka 43,33 ribu orang. Bila dilihat dari sisi persentase, tingkat kemiskinan di perkotaan pada Maret 2024 (5,14 persen) juga mengalami penurunan dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 5,14 persen. Adapun bila dibandingkan dengan periode Maret 2022, jumlah penduduk miskin di perkotaan turun sebesar 3,65 ribu orang dan persentase penduduk miskin di perkotaan juga mengalami penurunan sebesar 0,68 persen poin,”jelasnya.
Ada pun beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret 2023– Maret 2024 di Maluku antara lain adalah pertumbuhan Ekonomi Maluku triwulan I-2024 terhadap triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 5,41 persen, pada Maret 2024, terjadi inflasi year on year (yoy) Provinsi Maluku sebesar 2,75 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,10.
“Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2024 sebesar 103,40 lebih tinggi dibandingkan NTP Maret 2023 yang sebesar 103.16. NTP diatas 100 menunjukkan harga yang diterima petani lebih besar daripada yang dibayarkan,” terangnya.
Penulis : Nunik