Musi Rawas, Sumatera Selatan, mnctvano.com,- Keputusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas menghibahkan tiga unit mobil dinas kepada Polres Musi Rawas pada Kamis (04/09/2025) memicu gelombang kekecewaan warga. Di tengah kondisi keuangan daerah yang serba terbatas, infrastruktur yang rusak, dan bantuan sosial yang tidak merata, kebijakan ini dianggap sebagai bukti nyata bahwa pemerintah salah menentukan prioritas.
Masyarakat menilai Pemkab Musi Rawas tidak peka terhadap kebutuhan mendasar rakyat. Banyak desa yang belum memiliki ambulans, program santunan kematian belum sepenuhnya tersalurkan, dan jalan di berbagai wilayah masih rusak parah.
“Seharusnya pemerintah memperbaiki fasilitas masyarakat dulu, bukan malah menghibahkan mobil dinas. Jalan di desa masih banyak yang rusak, fasilitas kesehatan pun belum memadai. Kami sangat kecewa atas kinerja bupati,” ujar sala satu masyarakat kabupaten Musi Rawas mengatakan tidak mau disebutkan namanya (43), tahun seorang warga yang ditemui wartawan. Ranbu (10/09/2025)
Menurutnya, kebijakan itu jelas tidak tepat sasaran dan seolah menunjukkan pemerintah lebih mementingkan citra serta kepentingan tertentu daripada memperhatikan penderitaan masyarakat.
Kekecewaan warga tidak berhenti pada kritik semata. Mereka mendesak pemerintah pusat agar turun tangan menanggapi kondisi di Musi Rawas. Warga khawatir bila tidak ada tindakan tegas, keputusan serupa akan terus mengorbankan kepentingan rakyat.
“Kami mohon pemerintah pusat jangan tinggal diam. Jangan biarkan masyarakat Musi Rawas terus disia-siakan. Kalau Pemkab tidak mampu mengelola daerah, harus ada langkah tegas,” kata warga Musi Rawas dengan nada geram.
Masyarakat menyoroti masih banyaknya masalah mendasar yang menunggu perhatian pemerintah. Dari total 186 desa di Musi Rawas, sebagian besar belum memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, banyak sekolah yang terbengkalai tanpa perbaikan, dan jalan rusak masih mendominasi di berbagai wilayah.
“Kalau uang pribadi bupati silakan saja, tapi ini uang negara, uang rakyat. Harusnya dipakai untuk pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat, bukan malah dihibahkan untuk kendaraan,” tegas seorang tokoh masyarakat.
Sementara itu, Bupati Musi Rawas, Hj. Ratna Machmud, menegaskan bahwa hibah tiga unit mobil dinas tersebut adalah bagian dari sinergitas Pemda Musi Rawas dengan Polres Musi Rawas.
“Semoga kendaraan yang dihibahkan ini bermanfaat dalam menunjang kinerja kepolisian Polres Musi Rawas meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Ratna, dikutip dari ulasanrakyat.com.
Namun, penjelasan itu tidak mampu meredam kekecewaan masyarakat. Warga tetap menilai bahwa sinergitas bisa diwujudkan melalui langkah lain, tanpa mengorbankan anggaran yang seharusnya untuk kepentingan rakyat banyak.
Kini, masyarakat menanti apakah suara kekecewaan ini akan ditanggapi serius oleh pemerintah pusat. Pertanyaan besar pun muncul: apakah ada perubahan nyata dalam arah kebijakan pembangunan Musi Rawas, ataukah suara rakyat kembali diabaikan?
Bagi warga Musi Rawas, hibah mobil dinas ini hanya mempertegas betapa jauhnya pemerintah daerah dari kebutuhan rakyat di akar rumput.
Heri