Batu Bara, Sumatera Utara, mnctvano.com,- Statement menteri desa pada video yang beredar di media sosial membuat tersinggung dan melukai hati penggiat sosial, lembaga sosial kontrol yang menyatakan bahwa keberadaan LSM dan wartawan membuat terganggu kinerja para kepala desa, serta memberikan nilai atau angka Rp. 1.000.000.- dan mutar-mutar 300 desa dengan alasan mitra dapat Rp. 300.000.000.- kalah gaji menteri desa.
Aktivis penggiat sosial Roberth Simanjuntak SH meminta pertanggung jawaban menteri desa atas statementnya di media sosial.
Apakah menteri desa alergi dengan LSM dan wartawan..?
Sebagai menteri desa seyogianya lebih bijak dalam mengeluarkan statement, bukan asal atau sembarang menyatakan wartawan dan LSM bodrex, abal-abal, tidak menunjukkan oknumnya.
Kehadiran lembaga sosial kontrol di NKRI sebagai corong, mata dan telinga bagi pemerintah untuk melakukan pengawasan penyelenggaraan negara serta melindungi keuangan negara dan aliran dana desa. sebagai menteri desa apakah mengetahui dan memahami pelaksanaan dana desa disetiap kabupaten/kota.
Menteri desa Yandri diduga hanya mendengarkan sepihak dan tidak paham aliran dana desa banyak disalahgunakan oleh oknum desa ( perangkat desa).
Secara gamblang menteri desa telah mencoreng nama baik LSM dan wartawan seantero.
Jika menteri desa mengetahui adanya hal penyelewengan yang dilakukan LSM dan Wartawan dari tupoksinya, harus dapat menjelaskan oknumnya bukan LSM maupun wartawan.
Menyikapi video viral menteri desa atas statement yang menyinggung para LSM dan Wartawan.
Penggiat sosial Roberth Simanjuntak SH, meminta kepada Presiden bapak Prabowo Subianto agar segera mengevaluasi dan mencopot menteri desa , karena terlalu sesumbar mengeluarkan statement.
LSM dan wartawan dalam hal ini mengajukan agar menteri desa meminta maaf dan mengklarifikasi ucapannya terkait Bodrex dan Abal-Abal yang dimaksud.
(Sunardi)