Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur, mnctvano.com,- Salah seorang warga Desa Bloro, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Rikardus Bura 29 tahun. sosok pengusaha kelapa, pekerja keras dan ulet yang setiap minggu mengirim kelapa satu sampai dua kontainer ke Surabaya.
Baru-baru ini wartawan mnctvano.com temui salah satu masyarakat pengusaha muda Rikardus Bura di tempat kerjanya, Rabu,12 November 2025
Awak media salut melihat usaha pengiriman kelapa ke Surabaya.?
Rikardus Bura : Awalnya saya ini sebagai seorang kondektur/kontrak ekspedisi bersama om untuk mengantar kelapa dari Maumere menuju Surabaya. Lalu om mempercayakan kepada saya untuk pembelian kelapa dan sekaligus ikut membantu pendampingan kelapa ke Surabaya. Selama satu tahun saya bekerja dan sambil belajar, dan pikiran saya suatu saat saya harus bisa usaha sendiri ucapnya.
Masih di tempat yang sama, ketika saya sudah tau seluk beluk cara berbisnis, saya mencoba usaha sendiri dengan modal awal lima juta, berkat pinjaman dari koperasi. Namun karena masih pemula saya gagal, modal habis, karena harga kelapa yang saya beli di petani lebih mahal daripada harga pasar jauh lebih murah.
Rikardus Bura : Saya tidak putus asa, saya masih berusaha mencari modal lagi untuk berbisnis lagi. saya tidak mau gagal ke dua kalinya. Dan syukur kepada Tuhan karena pada tahun 2022 ada seorang teman (orang Jawa) yang membantu dengan memberikan modal dan sekaligus mempercayakan untuk mengelola, Dan sekarang modal dari teman saya itu sudah saya kembalikan terangnya
Sejak tahun 2023 sampai sekarang modal saya sendiri dan kini sudah mencapai 30 juta. ucapnya dengan kata syukur dan nada rendah hati.
Saya setiap minggu mengirim buah kelapa ke Surabaya satu sampai dua container. Satu container berisikan 10.200 buah kelapa, dari satu container saya dapat keuntungan tidak terlalu besar, namun prinsip saya yang penting setiap minggu selalu ada perputaran ekonomi terangnya
Seringkali harga kelapa di Surabaya tidak stabil sangat mempengaruhi keuntungan, kadang masyarakat meminta harga jual mahal, maka kami berusaha supaya tidak terjadi selisih harga terlalu jauh, supaya petani tetap jual ke kita dan menjadi langganan tetap, kalau tidak mereka lari jual ke orang lain dengan harga tinggi.
Saya memperkerjakan tiga sampai empat orang untuk mengupas kelapa dan sortir untuk dikirim ke Surabaya. Para pekerja pun masih pihak keluarga. Mereka adalah orang-orang yang memiliki ketrampilan khusus. Dan mendapat upah setiap hari berkisar 200 ribu perorang.
Apalagi kelapa dari desa bloro kualitas kelapa sangat bagus daging atau isinya, mutunya sangat bagus sampai tingkat nasional, sehingga tidak mengherankan banyak permintaan dari para konsumen sebagai bahan baku untuk pembuatan kosmetik dan minyak kelapa murni. Dan untuk wilayah Desa Bloro, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, memiliki hamparan kelapa yang sangat luas. bahkan menjadi tempat persemaian bibit kelapa dan di distribusikan ke luar daerah.
Saya sadar bahwa pendidikan yang saya miliki kurang memadai hanya tingkat dasar maka dengan modal kerja keras dan tekun, usaha semoga usaha saya sukses. Ucap Rikardus Bura.
(Agus Badjo)











