Karawang, mnctvano.com – Dalam sejarah politik Indonesia, partai politik kerap kali identik dengan kekuasaan yang tersentralisasi, keputusan yang elitis, serta proses pemilihan pemimpin yang tertutup. Namun, tahun ini, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melangkah di jalur yang berbeda.
Untuk pertama kalinya, PSI menggelar Pemilu Raya.sebuah mekanisme demokratis berbasis 1 anggota 1 suara dalam memilih Ketua Umum. Bukan sekadar slogan, tetapi wujud nyata dari semangat partai yang berpihak kepada rakyat dan perubahan.
Langkah ini bukan hanya penting bagi internal PSI, tetapi juga menjadi angin segar bagi iklim politik nasional yang selama ini haus akan partai yang benar-benar demokratis.
Dalam Pemilu Raya ini, setiap kader PSI dari Sabang sampai Merauke,memiliki suara yang sama. Suara dari seorang anggota baru di pelosok desa memiliki bobot yang sama dengan suara pengurus pusat di ibu kota. Inilah bentuk nyata demokrasi substansial, bukan sekadar prosedural.
PSI menunjukkan bahwa regenerasi kepemimpinan tidak harus lahir dari lobi politik yang gelap atau kompromi elit yang membatasi. Melalui keterlibatan langsung ribuan anggota, PSI membuka jalan baru: kepemimpinan yang lahir dari basis, dari suara-suara yang selama ini hanya menjadi penonton dalam panggung besar partai politik. Kini mereka menjadi aktor utama.
Lebih dari sekadar pemilihan, Pemilu Raya ini adalah simbol perubahan budaya politik dari yang tertutup menjadi terbuka, dari yang hirarkis menjadi partisipatif, dari yang konservatif menjadi progresif.
Ini adalah revolusi senyap yang dilakukan dengan penuh keyakinan bahwa masa depan politik Indonesia bisa lebih sehat dan beradab.
Sebagai Ketua DPD PSI Kabupaten Cianjur, saya menyaksikan antusiasme para kader di daerah. Bukan hanya karena mereka merasa dilibatkan, tapi karena untuk pertama kalinya mereka merasa dimiliki. Di tengah apatisme politik dan rendahnya kepercayaan publik terhadap partai, langkah ini menjadi game changer yang membangun optimisme bahwa politik bisa dijalankan dengan cara yang bersih, terbuka, dan inklusif.
Pemilu Raya ini bukan akhir, melainkan awal. Awal dari perjalanan panjang PSI untuk membuktikan bahwa partai modern adalah partai yang melibatkan, mendengarkan, dan memperjuangkan rakyat dari akar rumput.
Ini adalah laboratorium demokrasi yang harus dijaga, dikembangkan, dan disebarkan sebagai inspirasi bagi partai-partai lain.
Kami percaya, jika partai dibangun dengan kepercayaan terhadap anggota, maka kepercayaan publik akan datang dengan sendirinya. Dan jika politik dijalankan dengan semangat pelayanan, bukan kekuasaan, maka masa depan Indonesia akan lebih layak untuk diperjuangkan.
Selamat datang era baru politik Indonesia.
Salam solidaritas
(Kuswadi Ghepeng)
Sumber: Deni Muhammad Nurjaya (Ketua DPD PSI Cianjur)