Sikka, NTT. MNCTVANO. COM
Yakobus Wara lansia 70 tahun setiap pagi pukul 06.00 usai minum kopi ditemani gerobaknya menyusuri jalan dan lorong Kota Maumere untuk mencari sampah dan menjualnya demi menyambung hidupnya.

Yakobus tampak bersimbah keringat akibat menabrak sengatan matahari yang menyengat di siang hari ketika menyusuri lorong di Lorong Gudang Gading Mas Misir Maumere setelah menumpuh jarak dua kilometer dari kediamannya Wolomarang.
Dengan mengumpulkan kekuatan yang tersisa menelusuri lorong- lorang. Ia kadang berhenti di rumah penduduk untuk menanyakan kalau ada besi tua, kardus, botol mineral atau bahan rongsokan lainnya yang kemudian ditimbang dan dikumpulkan untuk mendapatkan lembar rupiah demi dapur mengepul dan kebutuhan jajan cucunya.

Bapa asal Riit Kecamatan Nita Kabupaten Sikka ini sudah melakoni kerja sebagai pemulung sampah sejak tahun 1995, 30 tahun silam.
“Saya ini pemulung dasar. Tidak ada kerja lain selain memulung sampah. Saya mencintai pekerjaan ini hingga usia senja yang penting halal dan bisa mendatangkan uang, ” ujar Yakobus ketika ditemuinya di Lorong Gading Mas Misir Maumere Selasa ( 28/10/2025) siang.
Ayah dari 6 orang anak ini mengaku kalau kondisi kesehatan itu tidak terlalu sehat namun keadaan ekonomi dalam rumah tangga memaksa untuk terus mencari uang karena tidak punya sandaran hidup ekonomi baik dari istri maupun anak.

“Saya memiliki 6 orang anak dan salah satunya telah meninggal dunia. Sedangkan dua anak merantau di Irian dan tiga orang di Kalimantan Tengah. Sementara istri telah dipanggil Tuhan 20 tahun silam, ” ujar Yakobus menerawang.
Ia mengakui dari hasil beli kardus, botol mineral, besi tua di rumah penduduk atau memungut di tempat sampah kemudian dibawa pulang ke rumahnya untuk mengemas dengan baik kemudian di jualnya kepada pengepul.
“Tiap hari bisa dapatkan 100 ribu. Uang hari yang didapat hari itu langsung beli beras dan sayur dan disisihkan sedikit untuk uang jajan cucu, “katanya.
Perhatian Pemerintah
Warga Kelurahan Madawat Wilibrordus kepada media ini mengungkapkan pemerintah Kabupaten Sikka harus punya niat dan program nyata untuk memerangi sampah di Kota Maumere.
” Gelontorkan dana yang cukup untuk urusan sampah. Berikan insentif yang memadai untuk petugas kebersihan dan pemulung sampah karena mereka adalah pahlawan kebersihan, “ujar Willy.
Tidak sekedar memberi insentif yang cukup lanjut Willy tapi teken kontrak kerja dan perlu pengawasan soal kerja mereka.
Yuven Fernandez Sikka NTT











