Karawang, mnctvano.com – Islam masuk ke Nusantara dengan damai sekitar abad ke-13 melalui jalur perdagangan. Para pedagang Muslim dari Gujarat, Arab, Persia, dan Cina membawa agama ini sambil berdagang di pelabuhan-pelabuhan penting seperti Samudra Pasai dan Malaka. Melalui interaksi dagang dan perkawinan, ajaran Islam menyebar secara bertahap ke masyarakat lokal.
Proses penyebarannya juga diperkuat oleh peran para ulama dan Wali Songo yang menggunakan pendekatan budaya dan akulturasi dengan tradisi lokal. Secara umum, periode aktif para wali diperkirakan terjadi antara abad ke-14 hingga abad ke-16.
Reaksi kerajaan-kerajaan di Nusantara terhadap masuknya Islam bervariasi, tetapi banyak yang mengadopsi agama ini secara damai dan mengintegrasikannya dengan budaya lokal. Misalnya, Kesultanan Malaka yang didirikan pada awal abad ke-15 menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam, sementara Kerajaan Demak di Jawa, yang muncul pada akhir abad ke-15, juga memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di pulau Jawa.
Beberapa kerajaan seperti Majapahit dan Sunda, meskipun awalnya bersifat Hindu-Buddha, akhirnya mengakui keberadaan Islam dan beradaptasi dengan perubahan sosial dan politik yang terjadi akibat pengaruh agama baru ini.
Kuswadi Ghepenk : ReLaksa
Sumber : Buku Sejarah Umum
Sumber : Gramedia