Sikka, NTT. MNCTVANO.COM
Bertepatan dengan hari terakhir 11 mahasiswa Prodi Profesi Ners Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Nusa Nipa ( Unipa) Maumere mengakhiri kegiatan Praktek Profesi Keperawatan Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK) di SLB Bhakti Luhur Maumere Sabtu ( 8/11/2025).
Para mahasiswa ini bersama para guru mendampingi peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka, ketrampilan membuat tandu.

“Salah satu ketrampilan kepramukaan wajib yang harus dikuasai oleh anggota Pramuka adalah ketrampilan membuat tandu. Ketrampilan ini sangat diperlukan ketika anggota pramuka melakukan evakuasi korban di saat perkemahan, hiking dan pengembaraan, ” ujar Kepala SLB Bhakti Luhur Maumere Suster Corrie, ALMA.
Suster Corrie lebih lanjut mengatakan peserta didik sangat antusias mengikuti kegiatan membuat tandu yang bermanfaat memudahkan anggota pramuka mengevakuasi korban, memberi rasa nyaman pada korban saat evakuasi berlangsung.

“Terimakasih kepada Mitra kerja Universitas Nusa Nipa Maumere dalam hal ini mahasiswa Ners Unipa bersama para guru mendampingi peserta didik SLB Bhakti Luhur Maumere dalam ketrampilan membuat tandu dan sukses dalam pelaksanaan, ” ujar Suster Corrie..
Sementara Tomas Hironimus Suwi Aquino mahasiwa praktek dari Profesi Ners Universitas Nusa Nipa Maumere ini mengatakan ketrampilan membuat tandu atau dragbar sangat penting dan harus dikuasai terutama dalam konteks Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, kegiatan alam terbuka dan kesiapsiagaan bencana.
“Pembuatan tandu ini bukan hanya soal mengangkut korban tetapi memastikan evakuasi dilakukan dengan aman dan tidak memperparah cedera korban, ” tandasnya.
Mahasiswa Semester 2 ini mengatakan mendampingi anak berkebutuhan khusus ini tidak sama dengan mendampingi anak- anak yang normal pada usianya.
“Mendampingi ABK harus selalu sabar dan selalu mengedepankan cinta. Selalu melihat mereka dengan hati dan mendapat perlakuan yang ekstra lebih dari anak- anak normal lainnya, ” ungkap Tomy akrab disapa.

Selanjutnya Tomy menjelaskan bahwa menjelaskan sesuatu dengan teori saja tidak cukup karena tidak semua ABK langsung mengerti.
“Sebelum memperagakan ketrampilan membuat tandu kami terlebih dahulu menayangkan video untuk memantik antusiasme ABK itu, ” terang Tomy.
Usai menonton video kata Tomy lagi para peserta didik yang tergabung dalam tim- tim meminta kami untuk mendampingi mereka membuat tandu.
Setelah menyelesaikan kegiatan pembuatan tandu para peserta didik melanjutkan dengan kegiatan Hari Talenta sesuai bakat dan minat mereka seperti olah vokal, musik dan lain-lain.
Reporter : Yuven Fernandez, Sikka NTT











