Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, mnctvano.com,- Puluhan wartawan yang tergabung dalam Aliansi Gabungan Wartawan Sibolga Tapanuli Tengah menggelar aksi damai di depan Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tapanuli Tengah, kamis 10 juli 2025
Dalam aksi tersebut, para wartawan tidak hanya menyuarakan aspirasi terkait transparansi penggunaan anggaran publikasi, tetapi juga menyerahkan dokumen bukti dugaan penyimpangan dana publikasi yang selama ini dikelola oleh PMD Tapanuli Tengah, provinsi Sumatra Utara
Aksi damai yang dimulai sekitar pukul 09.30 wib. itu diikuti oleh puluhan wartawan dari berbagai media cetak, online, dan elektronik. Massa aksi terlihat membawa berbagai poster bertuliskan “Transparansi Anggaran Publikasi adalah Hak Publik”, “Stop Penyimpangan Dana Publikasi”, serta “Usut Tuntas Dugaan Korupsi Dana Publikasi PMD”.
Koordinator penanggung jawab aksi, “Roberto” dalam orasinya menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap sikap PMD Tapanuli Tengah yang dinilai tidak transparan dalam pengelolaan dana publikasi dan informasi publik.
Kami menduga telah terjadi praktik penyimpangan dana publikasi yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Kami juga membawa dokumen bukti yang akan kami serahkan langsung kepada pihak berwenang,” tegas Roberto
Beberapa media lokal yang terdaftar sebagai mitra resmi mengaku tidak pernah menerima pembayaran sesuai kontrak yang telah disepakati, bahkan ada yang tidak pernah menerima pembayaran sama sekali meskipun telah melaksanakan tugas publikasi kegiatan desa terang orator
Selain menyampaikan orasi, perwakilan wartawan juga menyerahkan dokumen yang berisi rincian dugaan penyimpangan, termasuk daftar media yang di duga mendapat dana publikasi yang dibayarkan.
Perwakilan Dinas PMD Tapanuli Tengah, yang diwakili oleh bagian staf menerima langsung dokumen bukti tersebut.
Dalam pernyataannya, perwakilan PMD mengapresiasi aksi damai yang berjalan tertib dan berjanji akan menindak lanjuti laporan yang disampaikan.
Kami akan mempelajari terlebih dahulu seluruh dokumen yang diberikan. Jika memang ditemukan adanya pelanggaran, kami akan mendukung penuh penindakan sesuai ketentuan hukum,” ujarnya.
Setelah menyerahkan bukti, massa aksi membubarkan diri secara tertib sekitar pukul 12.00 wib, dengan pengawalan ketat dari personil Polres Tapanuli Tengah dan Satpol PP. Meski aksi berjalan kondusif, para wartawan menegaskan akan terus mengawal proses penanganan laporan tersebut hingga tuntas dan transparan.
Salah seorang wartawan menambahkan bahwa gerakan ini tidak hanya untuk membela hak media, tetapi juga untuk menjaga marwah kebebasan PERS dan akuntabilitas publik.
Publikasi itu bukan sekedar pencitraan pemerintah, tetapi juga hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar. Jika dana publikasi diselewengkan, maka yang dirugikan bukan hanya media, tetapi juga masyarakat luas,” pungkasnya.
(Wirpanuddin Pasaribu)