Stabilitas Harga Tetap Terjaga, Inflasi Maluku dalam Rentang Sasaran Target

banner 468x60

Ambon, mnctvano – Realisasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Maluku mengalami deflasi pada bulan Oktober 2025.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Mohammad Latif mengatakan, berdasarkan data BPS, Provinsi Maluku mengalami deflasi sebesar 0,05% (mtm), meningkat
dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,29% (mtm). Secara spasial, deflasi bersumber dari seluruh kota IHK, yaitu Kota Tual, Kota Ambon, dan Kabupaten Maluku Tengah, yang masing-masing mengalami deflasi sebesar 0,48% (mtm), 0,05% (mtm), dan 0,01% (mtm).

“Secara tahunan, realisasi inflasi
Maluku tercatat sebesar 2,30% (yoy), berada dalam rentang dalam Rentang Sasaran 2,5±1%. Realisasi ini
tercatat lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,01% (yoy), dan lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi Nasional yang mengalami inflasi sebesar 2,86% (yoy),”kata Latif, Rabu (5/11/2025).

Dijelaskan, capaian deflasi bulan ini terutama disebabkan oleh deflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan
Tembakau, dengan andil deflasi (mtm) sebesar 0,20%. Penurunan harga utamanya terjadi pada komoditas
hortikultura, antara lain tomat, bawang merah, kangkung, dan cabai rawit dengan andil deflasi (mtm) masingmasing sebesar 0,24%, 0,15%, 0,08%, dan 0,05%.

“Kondisi ini dipengaruhi oleh berlangsungnya periode panen
beberapa komoditas hortikultura di Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ambon, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Seram Bagian Barat serta terjaganya pasokan dari luar daerah. Namun demikian, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh inflasi pada komoditas ikan tangkap antara lain ikan cakalang, ikan tongkol, ikan layang, dan ikan selar dengan andil
inflasi (mtm) masing-masing sebesar 0,14%, 0,12%, 0,12%, dan 0,10%. Kenaikan harga tersebut dipengaruhi
oleh low base effect dari realisasi deflasi pada bulan sebelumnya, sejalan dengan pola penurunan tinggi gelombang dan curah hujan di wilayah Maluku yang umumnya dimulai pada bulan September hingga akhir tahun,”jelasnya.

Menurutnya, kedepan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya mengoptimalkan berbagai
program pengendalian inflasi utamanya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan hingga Oktober 2025 dalam rangka upaya menjaga kestabilan
harga antara lain adalah peningkatan frekuensi Kegiatan Gerakan Pangan Murah, serta fasilitasi distribusi
transportasi untuk penyaluran SPHP ke Pulau Haruku, Maluku Tengah. Selanjutnya, Perum Bulog Kanwil
Maluku dan Maluku Utara juga tengah membangun kerjasama penyediaan Gudang Transit dengan Kab.
Kepulauan Aru. Selain itu, pemantauan stok dan harga barang kebutuhan pokok dan barang penting juga terus
dilakukan termasuk pemantauan stok ikan secara berkala di Unit Pengolahan Ikan,”ucapnya.

Adapun pada bulan November 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku bersama Pemerintah Provinsi Maluku akan melaksanakan kegiatan panen digital farming komoditas bawang merah dan aneka cabai di Kabupaten Maluku
Tengah sebagai bagian dari upaya penguatan ketahanan pangan dan penerapan teknologi pertanian digital di
Provinsi Maluku.

Penulis : Nunik

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *