Jember, Jawa Timur, mnctvano.com,- Desa Kesilir keterangan Saat Warga Desa Kesilir unjuk rasa di depan Balai Desa Kesilir Ratusan Warga Desa Kesilir Kecamatan Wuluhan mendesak Sucipto mundur dari jabatannya sebagai Kepala Desa Kesilir. sejak menjabat sebagai Kepala Desa Kesilir (2022), Sucipto telah banyak melakukan pelanggaran penggunaan APBD.
Para
Pengunjuk rasa juga menyebut perilaku aparatur Pemerintahan Desa Kesilir, yang juga turut terlibat dalam dugaan pelanggaran penggunaan anggaran keuangan desa.
Tampak hadir di balai desa kesilir Muspika Wuluhan, Kades Kesilir, warga dan Kabagops Polres Jember.
Menurut Koordinator Aksi Suhardi, kondisi ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi, karena dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh kades kesilir, Sucipto sudah merambah pada semua kegiatan program pembangunan di Desa Kesilir.
“Kami hanya minta agar Pak Sucipto mengakui secara jujur kepada masarakat kesilir, apakah kalau sudah sebagian besar masarakat kesilir, menolaknya apa , masih akan bertahan menjadi Kepala Desa,” ujarnya,
“Kami mohon agar penegak hukum benar benar bersedia mengusut tuntas apa yang sudah kami laporkan,” ujar Gatot.
Gatot juga mendesak agar supaya sucipto bersedia menandatangani surat pengunduran diri sebagai Kepala Desa.
“Untuk menjaga kondusifitas, kami mohon agar Pak Cip bersedia mengundurkan diri, walaupun hanya sementara. Ya nanti kalau memang tidak terbukti bersalah, Monggo silahkan melanjutkan kembali. Begitu juga sebaliknya,” tegas Gatot.
Jika tuntutan Warga tidak dipenuhi, Bambang Suyatno menghawatirkan akan memancing kemarahan warga yang semakin tidak terkendali.
“Kami akan mematuhi hukum, kami sadar ini negara hukum, namun kami juga mohon agar ada kepastian dalam penanganan perkara ini,” ujar Bamba ng
“Kalau soal berapa besarnya penyelewengan yang dilakukan, kami meminta kepada pihak yang berwenang untuk mendalaminya lebih lanjut. Karena ini kan uang rakyat,” tandasnya.
Camat Wuluhan Mediasi Warga Desa Kesilir Sedangkan menurut Camat Wuluhan Ardi, bahwa Muspika Wuluhan akan mengawal aspirasi Warga Desa Kesilir, sebagai bagian dari proses demokrasi yang harus dihargai.pungkasnya
(Roni Aoleng)