Warga Desa Suro Geram: PLN Muara Beliti Dinilai Lalai, Minta Manajer Digantikan

banner 468x60

 

Musi Rawas. Sumatera Selatan, mnctvano.com,- Kekecewaan masyarakat Desa Suro, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, kembali memuncak. Pada Kamis (04/09/2025), listrik di wilayah tersebut padam mendadak selama lebih dari dua jam. Ironisnya, pemadaman itu terjadi tanpa angin dan hujan, sehingga memicu tanda tanya besar di kalangan warga.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Sejumlah warga menilai pelayanan PLN Muara Beliti semakin buruk. Salah seorang warga berinisial RR (50), saat di wawancarai wartawan ia menyampaikan kegeramannya atas seringnya pemadaman listrik yang tidak jelas penyebabnya.

“Kami sebagai pelanggan PLN sangat kecewa. Lampu di Desa Suro ini sering mati lama sekali, padahal cuaca bagus. Tidak ada hujan, tidak ada angin, tapi listrik padam. Kami jadi bertanya, apakah petugas PLN ini benar-benar bekerja atau hanya tidur-tiduran saja?” ujarnya dengan nada kesal.

Warga bahkan mendesak PLN pusat untuk segera mengambil langkah tegas terhadap kondisi tersebut. Mereka meminta agar manajer maupun pegawai PLN Muara Beliti yang dianggap tidak profesional segera diganti.

“Kami mohon kepada PLN pusat, copot manajer PLN Muara Beliti. Jangan biarkan masyarakat terus dirugikan. Kami pelanggan selalu dikenakan denda kalau terlambat membayar. Tapi ketika PLN yang lalai, seolah tidak ada sanksinya,” tambahnya.

Sorotan terhadap buruknya pelayanan PLN Muara Beliti juga datang dari kalangan aktivis. Feri Isrop, S.H., aktivis Silampari, menilai PLN harus diberikan sanksi tegas jika pemadaman listrik terus berulang tanpa alasan jelas.

“Kalau pelanggan terlambat bayar listrik, sanksinya jelas: kena denda. Tapi kalau PLN seenaknya memadamkan listrik, tidak ada tanggung jawab. Ini sangat merugikan masyarakat. PLN pusat harus segera mengganti manajer di Muara Beliti agar pelayanan lebih baik,” tegas Feri.dalam pesen via WhatsApp.

Ia menambahkan, listrik bukan sekadar penerangan, tetapi kebutuhan vital yang menopang kehidupan sehari-hari. Mulai dari aktivitas rumah tangga, usaha kecil, hingga pendidikan anak-anak sangat bergantung pada keberadaan listrik.

“Kalau listrik mati, semua aktivitas kami terganggu. Anak-anak tidak bisa belajar, usaha kecil terhenti, bahkan peralatan rumah tangga tidak bisa digunakan. Kami ingin PLN lebih transparan, jangan hanya pintar menagih pembayaran tapi lalai soal pelayanan,” pungkasnya.

Kondisi ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat terkait pelayanan PLN di Kecamatan Muara Beliti. Warga menegaskan bahwa listrik bukanlah fasilitas mewah, melainkan kebutuhan dasar yang sudah seharusnya dijamin kualitas pelayanannya.

Kini, masyarakat menunggu keseriusan PLN pusat dalam menanggapi keluhan ini. Apakah akan ada perubahan nyata, ataukah kekecewaan warga Desa Suro dan sekitarnya kembali akan terabaikan.

Heri

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *