Melawi, Kalbar– Peningkatan ruas Jalan Sayan–Kota Baru di Kabupaten Melawi kini menjadi perhatian dan sorotan masyarakat pengguna jalan. Pasalnya proyek strategis provinsi yang menelan anggaran puluhan miliar rupiah ini diharapkan akan mampu memberikan manfaat, bagi masyarakat, sekaligus menjadi percontohan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan tidak asal dikerjakan spot-spot dan sampai kini belum kunjung selesai.
Dimana pada tahun 2025 ini, Berdasarkan data yang dihimpun Mnctvano.com proyek peningkatan jalan sepanjang 4,5 kilometer tersebut dikerjakan oleh PT. Raihanindo Putra Khatulistiwa, KSO bersama beberapa rekanan perusahaan, dengan nilai kontrak sebesar Rp35,755 miliar.
Pekerjaan yang dilaksanakan di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Barat, melalui Bidang Bina Marga, dengan waktu pelaksanaan 140 hari kalender serta masa pemeliharaan selama 365 hari.Namun di tengah pelaksanaan proyek sampai hari ini tak kunjung selesai, masyarakat setempat berharap agar pihak kontraktor tidak hanya mengejar keuntungan dan waktu penyelesaian, tetapi juga menjaga mutu pekerjaan”,ucap
Warga sayan
Minggu,09/11/25
yang enggan namanya disebutkan.
“Kami sebagai warga masyarakat ingin pekerjaan ini benar-benar, dikerjakan dengan kualitas yang baik. Jangan sampai baru beberapa bulan selesai, jalannya sudah rusak lagi,” tegas seorang warga saat ditemui media ini.
Bukan hanya itu saja Warga juga menyoroti proyek peningkatan jalan yang dikerjakan perusahaan tahun 2024 oleh PT. Arony Duta Indotama dengan nilai pagu Rp50,86 miliar.Pasalnya, meski proyek tersebut baru rampung, sejumlah titik di ruas jalan itu juga sudah menunjukkan mulai tanda-tanda kerusakan.
Hal tersebut membuat kekhawatiran publik terkait mutu pelaksanaan pekerjaan dan efektivitas pengawasan pemerintah. Dimana proyek yang dibiayai dari uang rakyat. Masyarakat berharap Dinas PUPR Provinsi Kalbar benar-benar memperkuat pengawasan, agar hasilnya sesuai dengan nilai anggaran dan bisa dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang”,tegas
Warga.
Mengutip data dari LPSE Provinsi Kalimantan Barat, proyek dengan kode lelang 9503097 tersebut memiliki nilai pagu Rp50.865.220.000 dan HPS Rp50.864.987.000, bersumber dari APBD Provinsi Kalbar Tahun Anggaran 2024.Sementara itu, pada tahun 2025, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kembali mengalokasikan, anggaran puluhan miliar rupiah untuk peningkatan jalan Jalan Sayan–Kota Baru.
Warga masyarakat mendesak agar proyek lanjutan itu diawasi secara ketat, oleh aparat berwenang agar tidak terulang kembali dugaan lemahnya mutu pekerjaan sebelumnya.
Gubernur Kalbar Ria Norsan, saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Melawi, pada 16 September 2025, juga meninjau langsung progres pembangunan ruas jalan tersebut. Ia menegaskan pentingnya, kualitas dan ketepatan waktu dalam setiap proyek infrastruktur.
“Kualitas pekerjaan harus jadi prioritas utama, karena jalan ini dibangun untuk jangka panjang demi kepentingan rakyat,”tegas
Ria Norsan.
Proyek peningkatan Jalan Sayan–Kota Baru merupakan bagian dari program penyelenggaraan jalan provinsi, yang dibiayai dari pajak masyarakat. Papan proyek di lokasi bahkan menampilkan pesan yang kuat. “Pekerjaan tersebut dibiayai dengan pajak yang Anda bayar.”
Harapan besar masyarakat pun agar proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat Melawi, serta contoh nyata pembangunan infrastruktur yang transparan dan berkualitas di Kalimantan Barat.(Musa)











