Pekon Sinar Betung Hidupkan Kembali Seni Budaya Tradisional Melalui Paguyuban Seni Budaya Tunas Muda

banner 468x60

Tanggamus, Lampung, mnctvano.com,-  Semangat melestarikan warisan budaya kembali menyala di Pekon Sinar Betung. Di bawah kepemimpinan Sastra Mandadinata, Kepala Pekon Sinar Betung, tradisi yang sempat mati suri kini bangkit melalui pembentukan Paguyuban Seni Budaya Tunas Muda. Paguyuban ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mempelajari dan mengembangkan seni bela diri tradisional seperti Tjimande Tari Kolot TTKKDH, PS, dan ESHA.

Melalui dukungan penuh dari anggaran Dana Desa, Kepala Pekon Sinar Betung memfasilitasi segala kebutuhan paguyuban, mulai dari seragam, perangkat kesenian, hingga sarana pendukung lainnya. Upaya ini bertujuan menanamkan kecintaan terhadap seni budaya lokal sekaligus membina karakter generasi muda agar menghormati dan menjaga tradisi leluhur.( 16/02/2025)

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Pada hari ini, dalam acara penutupan latihan selama enam bulan terakhir menjelang bulan suci Ramadhan, para peserta menampilkan hasil jerih payah mereka di hadapan masyarakat. Gerakan penuh ketangkasan dan filosofi luhur dalam setiap jurus Pencak Silat memukau hadirin yang hadir.

Momen istimewa semakin terasa saat Sastra Mandadinata menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada pengurus Paguyuban Seni Budaya Tunas Muda. SK tersebut diterima langsung oleh Ketua Paguyuban, Bapak Haerudin, sebagai bentuk legalitas dan dukungan resmi dari pemerintah pekon terhadap eksistensi paguyuban.

Acara ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi dengan menghadirkan tamu undangan dari berbagai daerah, termasuk Sinar Gunung, Pekon Tanjung Rejo, dan Pulau Panggung. Kehadiran berbagai perguruan Pencak Silat dari luar wilayah menambah semarak suasana sekaligus memperkuat persaudaraan di antara para pendekar.

Dalam sambutannya, Sastra Mandadinata menyampaikan harapannya agar paguyuban ini menjadi pilar utama dalam menjaga dan mewariskan budaya kepada generasi penerus.

“Kami berkomitmen mendukung penuh kegiatan seni budaya di Pekon Sinar Betung. Dengan adanya Paguyuban Seni Budaya Tunas Muda, kami berharap anak-anak dan remaja memiliki kebanggaan terhadap tradisi leluhur sekaligus menjauhkan mereka dari pengaruh negatif,” ujar Sastra Mandadinata.

Kehadiran Paguyuban Seni Budaya Tunas Muda menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap budaya lokal mampu menghidupkan kembali tradisi yang hampir pudar. Melalui gerakan ini, Pekon Sinar Betung tidak hanya merawat warisan budaya, tetapi juga menanamkan nilai disiplin, solidaritas, dan cinta tanah air di hati generasi muda.

(Yudi)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *