Muara Enim, Sumatera Selatan, mnctvano.com,- Kecelakaan tragis yang terjadi di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu di Desa Sukamerindu, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, pada Sabtu (18/1/2025), sekitar pukul 07.15 WIB, merenggut nyawa Alamsyah (24) dan menyebabkan luka serius pada kakaknya, Arwansyah (28) Awak media melaporkan hari Selasa, (21/01/2025).
Kedua korban berasal dari Desa Teluk Lubuk, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim. Alamsyah meninggal di tempat kejadian, sedangkan Arwansyah mengalami patah tulang lengan dan luka lecet parah di sekujur tubuh. Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, terutama kedua orang tua mereka, Dairi (53) dan Yarni (50).
Sebagai bentuk tanggung jawab, Jasa Raharja melalui perwakilannya di Kabupaten PALI, yang mewakili Jasa Raharja Muara Enim, telah menyalurkan santunan kepada keluarga korban pada Senin (20/1/2025). Yudha Prasetio, perwakilan Jasa Raharja PALI, menyampaikan bahwa dana santunan untuk korban meninggal dunia sebesar Rp50 juta akan di bayarkan kepada ahli waris, yakni ayah korban, Dairi.
Sementara itu, biaya pengobatan untuk korban luka-luka, Arwansyah, akan ditanggung hingga maksimal Rp20 juta.
“Kami memastikan semua hak keluarga korban terpenuhi sesuai ketentuan yang berlaku,” jelas Yudha.
Proses pembuatan buku tabungan untuk pencairan dana juga didampingi oleh Ketua PAC GRIB Jaya Kecamatan Belimbing, Dedi Efendi beserta anggotanya. Ia membantu Dairi membuka buku tabungan untuk keperluan pencairan dana santunan tersebut.
Pasca kejadian, mediasi dilakukan pada Senin (20/1/2025) dengan melibatkan sejumlah pihak untuk membahas langkah ke depan. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Teluk Lubuk, Rasuan; Kepala Wilayah, Bayu Anggara; Ketua PAC GRIB Jaya, Dedi Efendi; tokoh masyarakat Herry Saputra (Ujuk); dan para tetangga korban.
Dalam mediasi tersebut, Kepala Desa Teluk Lubuk, Rasuan, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan meminta perhatian serius pemerintah terkait kondisi perlintasan rel kereta api.
“Kami berharap fasilitas keselamatan di lokasi segera diperbaiki agar tidak ada lagi korban jiwa,” tegasnya.
Dedi Efendi, Ketua PAC GRIB Jaya Kecamatan Belimbing, turut menyampaikan dukungannya kepada keluarga korban. Ia juga menyoroti pentingnya pengamanan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. “Kami akan terus mengawal isu ini agar pemerintah segera mengambil langkah konkret,” ujarnya.
Dairi dan Yarni, orang tua korban, mengucapkan terima kasih atas santunan dari Jasa Raharja dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak. Namun, mereka berharap pemerintah segera memperhatikan kondisi perlintasan tersebut.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan di perlintasan rel kereta api. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk meningkatkan fasilitas pengamanan dan mencegah kecelakaan serupa di masa mendatang.
(Sutikno)