Di Duga Oknum Paman Kepala Desa Terlibat Dalam Gangguan Kamtibmas, Warga Lubuk Ampolu Resah

banner 468x60

Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, mnctvano.com,- Warga Desa Lubuk Ampolu, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, merasakan keresahan akibat gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang terjadi di wilayah mereka, dua pria berinisial DH dan KL diduga terlibat dalam insiden yang menyebabkan gangguan Kamtibmas di desa tersebut.

Kepala Desa Lubuk Ampolu F. Telaumbanua mengindikasikan bahwa ia tidak mengenali inisial DH sebagai pendatang yang turut ikut serta terhadap permasalahan ini.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Sementara itu, menurut saksi mata dan tokoh masyarakat setempat, DH diduga melakukan penodongan senjata tajam terhadap warga setempat, yakni kepada FL dan FM. Beruntung, kedua korban berhasil menyelamatkan diri.

Seorang saksi, Ama Mita Zega, menyatakan, “Saya melihat langsung kejadian tersebut saat DH mengejar warga dengan senjata tajam,” ungkapnya dengan nada cemas.

Ia menambahkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 10 Agustus, sekitar pukul 16:00 WIB, menjadikan sore itu moment yang tergambar dalam bayangan ketakutan warga desa, bukan kedamaian.

“Tepatnya di depan rumah saya, saya menyaksikan kejadian tersebut dan siap memberikan kesaksian yang jelas di hadapan penegak hukum,” tambahnya.

Warga desa lainnya juga melaporkan bahwa DH bukanlah penduduk asli Desa Lubuk Ampolu. Diungkapkan bahwa DH baru melaporkan diri kepada pemerintah desa setempat setelah lebih dari dua bulan tinggal di desa itu.

Sementara itu, inisial KL diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap FM, yang juga terkait dengan insiden tersebut. Ironisnya, KL merupakan paman dari Oknum Kepala Desa setempat.

Menanggapi situasi ini, F. Telaumbanua menyatakan kepada awak media, “Saya belum mengetahui secara jelas tentang kejadian ini, tetapi kabarnya sudah dilaporkan ke Polsek Pinangsori.” Tukasnya.

Ia juga mengakui bahwa informasi mengenai DH diterimanya sehari setelah gangguan Kamtibmas terjadi, yakni pada Senin, 11 Agustus.

“Benar, dia baru melaporkan dirinya kemarin, dan berdasarkan data yang kami terima, ia berasal dari Gunungsitoli. DH mengaku akan menetap di Desa Lubuk Ampolu,” timpalnya.

Sementara itu, inisial FL dan FM, yang merupakan korban dari aksi brutal DH dan KL, telah membuat laporan di Polsek Pinangsori bersama dua orang saksi. Namun, hingga saat ini, belum ada tindak lanjut dari laporan tersebut.

“Terlapor masih berkeliaran hingga saat ini dan kami sebagai korban merasa trauma untuk melakukan aktivitas di luar rumah,” Kata kedua korban mengakhiri.

(Red)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *