Mandailing Natal, Sumatera Utara, mnctvano.com,- Dua laporan masyarakat dari Desa Pasar Singkuang II, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, yang dilaporkan ke Polsek Muara Batang Gadis pada tanggal 10 Juni 2025 dan 18 Mei 2025, hingga saat ini belum mendapatkan tindak lanjut yang memadai. Laporan pertama terkait dugaan premanisme yang meminta uang lapak di Pasar Minggu Singkuang, sementara laporan kedua mengenai dugaan pembalakan liar (ilegal logging) di wilayah desa tersebut yang telah berlangsung bertahun-tahun. Senin 24 Juni 2925
Pelapor, yang hanya diketahui dengan inisial KD, mengungkapkan kekecewaannya karena hingga saat ini belum menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) terkait laporan yang telah disampaikan. “Saya sudah diambil keterangannya pada tanggal 10 Juni 2025, tapi sampai sekarang belum ada perkembangan yang signifikan,” ungkap KD.
Lebih lanjut, KD menyatakan bahwa upaya untuk menghubungi Kapolsek Muara Batang Gadis melalui WhatsApp tidak membuahkan hasil. “Saya sudah mencoba menghubungi Kapolsek dan anggota Polsek melalui WhatsApp, tapi tidak ada yang mau membalas,” tambahnya.
KD menilai bahwa aparat penegak hukum (APH) di sektor Muara Batang Gadis tidak berfungsi sebagaimana mestinya bagi masyarakat. “Saya merasa bahwa APH di sini tidak berguna bagi masyarakat. Tidak ada tindakan nyata yang diambil untuk menangani laporan-laporan ini,” kata KD.
Dalam pernyataan penutupnya, KD berharap agar Kapolri menekankan kepada seluruh jajaran Polri untuk tidak menganggap remeh laporan masyarakat. “Agar para pelaku tindak pidana jera dan sadar bahwa hukum masih berlaku di Indonesia,” tegas KD. Dengan demikian, diharapkan ada perubahan signifikan dalam penanganan laporan masyarakat di Polsek Muara Batang Gadis.
(Kasman Daulay)
