Pontianak-Kalbar, mnctvano.com – Direktur RSUD Soedarso Pontianak menyayangkan terkait Viral video seorang pria pasien di RSUD Soedarso beberapa hari lalu yang mengeluhkan tidak mendapat pelayanan dengan baik.
Video yang berdurasi 01.32 detik ini dibuat oleh seorang pria sedang meringis kesakitan mengalami patah tulang sedang berada di IGD RSUD Soedarso, yang mengeluhkan di anggap tidak mendapatkan pelayanan pihak IGD.
“Kepada Awak Media ini,saat berkunjung ke RSUD Soedarso langsung beliau menyampaikan kronologis :
“Terkait video viral tersebut, Direktur RSUD Soedarso Pontianak dr. Hary Agung Tjahyadi, memberikan klarifikasi di mana dari rekaman kamera CCTV sangat jelas pada ruang IGD pasien datang ke RS pada hari Jumat (21/6/2024) pukul 11.30 WIB.
Menurut Hary, saat tiba di ruang IGD langsung diberikan pelayanan, diperiksa oleh perawat dan dokter IGD dengan memasang infus, mengambil sample darah dan sudah diberikan injeksi TKO drip. “Memang tindakan rontgen tidak dapat dilakukan mengingat pada saat itu kondisi IGD sedang begitu ramai pasien dan pasien tidak mau menunggu,” ucap Hary,“ kepada Awak Media
Rabu,03/07/2024.
Dan pada pukul 14.00 WIB pasien pun minta pulang serta menandatangani surat keterangan pulang atas permintaan sendiri pada jam 15.00 WIB”,kata
Hary
“Dia juga menyampaikan kalau RSUD Soedarso, tidak pernah membeda-bedakan kepada pasien baik itu BPJS maupun umum dalam memberikan pelayanan, jadi kita sampai kan khususnya perawat atau dokter di IGD tidak pernah menanyakan pasien umum atau BPJS”, terang
Hary.
Penyampaian umum atau BPJS disampaikan oleh petugas Rekam Medik untuk data atau petugas sisrute dalam keperluan penyesuaian Ruang rawat inap agar sesuai hak pasien,” jelasnya.
Penyampian ini, kata Hary, untuk mengklarifikasi video beredar di Tiktok dan kami akan terus berbenah meski dengan keterbatasan SDM dan Ruangan. Kami juga berharap dukungan semua pihak agar tidak mudah mempercayai isu di luar yang belum komfrmasi kebenaran nya dan kami juga mohon maaf bila masih belum dapat semua memuaskan pelayanan kami,” ucap
Hary.
Kita tau selama ini kepercayaan masyarakat semakin tinggi kepada RS di mana jumlah pasien ke RS Soedarso Pontianak, lanjut Hary, semakin tinggi, IGD selalu membludak, BOR hampir 90% dan rasio penggunaan tempat tidur sangat tinggi semua rujukan rumah sakit Kab/Kota ke RS Soedarso, sementara rumah sakit-rumah sakit besar swasta di Pontianak yang harusnya bisa membantu rujukan BPJS tidak bekerja sama dengan BPJS, kecuali RS Yarsi,”tutup
Hary.
Penulis : Musa