Kolaborasi Tingkatkan Kualitas Benih, Dinas Perikanan Tapanuli Selatan Dan BPPP Medan Terapkan CPIB Di BBI Batunadua

banner 468x60

Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, mnctvano.com,- Dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas perikanan budidaya, Dinas Perikanan Kabupaten Tapanuli Selatan bekerja sama dengan Penyuluh Perikanan Satminkal dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan dengan menerapkan standar Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) di wilayah Batunadua. Ini dilaksanakan Semenjak 2 Februari 2025 hingga Juli 2025, Dikarekan sertifikat sebelumnya akan berakhir di bulan juli 2025, Ucap Isratul/Koordinator BPPP

Kegiatan ini merupakan bagian dari program penguatan kapasitas pembudidaya ikan lokal melalui penerapan standar teknis yang sesuai dengan pedoman Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sosialisasi dan pendampingan penerapan CPIB dilakukan langsung di Balai Benih Ikan Batunadua (BBI), yang dikenal sebagai salah satu sentra budidaya ikan air tawar di Tapanuli Selatan. Ucap Koordinator BPPP dan rekan rekan tim.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Senada dengan itu, Kepala Dinas Perikanan Tapanuli Selatan, Saiful AP Nasution, S.Pi.,M.M., menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk memastikan benih ikan yang dihasilkan memiliki mutu yang unggul, sehat, dan aman untuk dibudidayakan.

“Dengan penerapan CPIB, kita harapkan para pembudidaya bisa menghasilkan benih yang berkualitas tinggi, sehingga meningkatkan keberhasilan budidaya dan daya saing produk perikanan daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Penyuluh Perikanan Satminkal dari BPPP Medan, Isratul Qiro (Koordinator) beserta Tim (M. Rifqi Al Arin Daulay, Nopri Bangun Harahap, dan Rini Berlina Siregar) menambahkan bahwa pendampingan ini meliputi teknis pembenihan, manajemen induk, persiapan kolam, manajemen kualitas air, pakan, serta biosekuriti.

“Kami juga memperkenalkan standar CPIB, agar usaha pembenihan bisa dan siap menuju sertifikasi,” Ucap Tim, 23/06/2025.

Meskipun pelaksanaan CPIB ini tidak ada anggarannya, namun ada juga kendala seperti “banyaknya fasilitas yg sudah rusak termakan waktu, debit air menurun dan sampah yg ada di aliran air, kami dari BPPP siap berkorban baik tenaga maupun materi terutama guna terciptanya Benih yang sehat dan unggul dalam penerapan CPIB ini.

Selain itu, Para pelaku usaha pembenihan di Batunadua merespons positif kegiatan ini. Mereka menyambut baik pendampingan yang tidak hanya meningkatkan pengetahuan teknis, tapi juga membuka peluang untuk mendapatkan sertifikat CPIB sebagai bentuk legalitas dan kepercayaan pasar.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat melalui penyuluh, diharapkan kawasan BBI Batunadua dapat menjadi contoh sukses penerapan CPIB di wilayah Tapanuli Selatan – Provinsi Sumatera Utara.

(Efendi Zalukhu)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *