Samosir, mnctvano.com – Ulangan 14 : 2. “Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan engkau dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi.
Ketika mendengar kata “umat yang kudus,” apa yang ada dalam bayangan kita ? Apakah orang-orang yang derajatnya hampir sama dengan malaikat, tidak pernah berbuat dosa ? Atau, orang-orang yang ekstrim, antisosial dan tidak mau bergaul dengan yang lain ? Kekudusan sering disalahartikan, dan juga diabaikan, oleh orang-orang Kristen. Akibatnya, tidak sedikit di antara orang Kristen yang hanya merasa senang karena telah menerima anugerah keselamatan, tetapi dalam kehidupan sehari-hari sama dengan orang lainnya. Lalu bagaimana penerapannya bagi kita pada saat ini ? Apakah penebusan Kristus membuat kita terlepas dari perintah-perintah semacam itu ? Memang, Kristus telah menebus kita sehingga kita tidak lagi berada di bawah hukum Taurat. Kita tidak lagi diminta untuk pantang makan-makanan haram, misalnya. Tetapi, kekudusan hidup harus tetap menjadi standar (1Ptr. 1:14-16) karena Kristus tidak hanya menebus kita supaya kita menerima keselamatan melainkan juga supaya kita juga dapat menjadi umat yang kudus bagi Tuhan.
Bagaimana kita dapat hidup kudus ? Singkatnya, semua yang kita pikirkan dan lakukan harus menyenangkan hati Tuhan, seperti apa yang diajarkan oleh Alkitab. Bagaimana kita menggunakan waktu, bermain medsos, menjalin relasi, bertutur kata, dan sebagainya harus sesuai firman Tuhan.
Apakah dengan hidup kudus tidak akan menjadikan kita “orang aneh” dan sulit bergaul? Ingat, Yesus adalah manusia paling kudus yang pernah hidup, tetapi justru sangat dekat dengan orang-orang yang disingkirkan masyarakat. Menjadi umat yang kudus bukan berarti memisahkan diri dari orang lain (bagaimana bisa menjadi garam dan terang, Mat. 5:13-16) ? Kita tetap bisa menjadi umat yang kudus di tengah dunia yang cemar dengan hidup berdasar firman Tuhan. Justru itulah daya tarik kita sebagai orang Kristen.
Siapa yang tidak mau mempekerjakan orang yang bisa dipercaya ? Siapa yang tidak mau berteman dengan orang yang tidak “bocor mulut” ? Bukankah itu semua ciri-ciri orang yang hidup kudus ? Marilah kita terus menjaga kekudusan hidup kita. Dengan hidup sebagai umat yang kudus, nama Tuhan akan dimuliakan dan kehadiran kita akan menjadi berkat bagi banyak orang di sekitar kita. Amin.
Shalom selamat bekerja. Jangan lewatkan hari ini senin 15/72024 tanpa membaca firman Tuhan. Tuhan memberkati kita. Horas (wendeilyna)